Guru-guru di depan ruangan kepala akademi menatap Namara dengan tidak ramah. Sebelumnya mereka masih menyimpan sedikit penghormatan. Namun, sekarang semua itu terhapus. Mereka tidak secara terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan mereka.
Tiaria merasa semakin tidak senang. Hari ini semuanya terasa sangat menjengkelkan. Entah apa yang membuat dia terkena sial. Meskipun dia tidak tahu ke mana gulungan itu menghilang dan apakah Namara memang pelakunya atau bukan, dia masih mencoba membelanya.
Rasa kesal itu menjadi semakin nyata sejak kepala akademi memanggil Namara ke sana. Dia tidak tahu untuk tujuan apa pria tua itu melakukan ini. Dia hanya ... merasa sangat tidak adil.
Tidak ada bukti apa-apa. Namun, kenapa semuanya seolah menuduh Namara? Kenapa harus muridnya? Apakah mereka membencinya begitu banyak?
"Bagus kau sudah datang. Apa kau tidak mau mengakuinya sekarang?" tanya seorang guru yang sejak awal tidak begitu menyukai Tiaria dan siapa pun yang bersangkutan dengannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com