2 Tahun Kemudian
"Ya, dia baik-baik saja, Lex. Kita mungkin akan mengobrol sampai larut malam, tapi gua akan meminta Rain untuk memastikannya dengan Lu besok."
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan fakta bahwa pemuda yang masuk ke rumah yang gelap itu berbicara tentang dirinya sebagai orang ketiga, tetapi sebagian dari diriku tidak peduli ketika aku minum di hadapannya. Ada lampu menyala tepat di atasnya, tapi itu hanya cukup untuk melihat beberapa bagian tubuhnya.
Tapi itu tidak masalah karena segala sesuatu tentangnya sudah tertanam dalam relung terdalam di otakku.
Adikku.
Tidak, bukan adikku lagi.
Tapi Rain.
Aku sudah mengenal Rain sejak dia masih kecil. Momen itu juga terukir di benakku, tetapi untuk alasan yang sangat berbeda. Dan sepertinya bukan hanya otakku yang tidak dapat melepaskan diri darinya setiap detik di hari yang kelam itu ketika aku melakukan sesuatu, dengan menjadi seseorang yang tidak pernah aku impikan untuk menjadi kenyataan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com