Alaric tidak ingat kapan terakhir kalinya ia sungguh merasa baik-baik saja. Hidupnya keras dan dipenuhi hal buruk. Ia dapat mengingat hal-hal membahagiakan dalam kehidupannya dengan hitungan jari sebelah tangan saja, dan ibunya serta Aleksis ada di antaranya.
Alaric tidak tahu apakah dalam hidup ini ia akan pernah jatuh cinta lagi. Pengalaman satu kali ini sangat menyesakkan dada. Saat ia membuka hatinya untuk seorang manusia lain, gadis itu direnggut dengan paksa darinya dalam waktu yang demikian singkat hingga kadang ia bertanya-tanya apakah Aleksis hanya mimpinya atau sungguh memang manusia nyata.
Ia tidak yakin akan dapat pulih dari rasa sakit hati ini. Ketika Pavel menghubunginya dan memberi tahu bahwa ia melihat Terry kembali ke Singapura, Alaric menjadi semakin berkeras untuk menemukan makam Aleksis dan membawanya pulang untuk dikuburkan di samping makam ibunya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com