-POV Reza-
Saya tertawa saja melihat wajah Nayla yang sebal karena kedua pengawal saya, mengikutinya hingga ke dekat meja.
"Sudah, tidak apa-apa. Bisa tinggalkan kami berdua, Setyo." Saya berkata kepada Setyo, agar membiarkan kami berdua di dalam ruangan.
Setyo mengangguk, lalu keluar.
"Ih, itu body guard kamu lebay amat. Kaya apaan aja sih? Nggak mungkinlah, aku bakal ngeracunin kamu. Yang nggak-nggak aja." Nayla merutuki sikap Setyo tadi.
"Nayla, dia hanya menjalankan tugas, lagipula, dia tidak tahu siapa kamu. Makanya sikapnya seperti itu. Harap maklum ya."
Kenapa Nayla terlihat semakin bersinar saja, ya?
"Kamu tambah cantik saja."
Nayla seketika terlihat tersipu malu. "Ah masa?"
Saya mengangguk, "Iya Nayla, hampir serupa seperti yang dulu. Kamu pergi ke salon?"
Nayla menggeleng, "Mayang yang bantu. Oh iya, bicara soal Mayang, kamu kenal sama dia juga 'kan?"
Saya kok jadi deg-degan begini. Apa Mayang sudah cerita soal semuanya?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com