-POV Nayla-
Sukurin loe, wey, lo pikir enak nggak bisa ngebentak-bentak gue lagi, apalagi ada Reza.
Nich, gue kasih tunjuk ya, gimana power gue sebagai cewek Reza, yang meski identitasnya masih diendapkan, yang penting pada kenyataannya, gue adalah cewek resmi Reza.
Dia nggak tahan, dan pergi dengan sendirinya. Sukur deh, loe tau diri, Ra.
"Kenapa kamu seperti itu kepadanya, Nayla? Apa karena kekesalan itu?"
Iya, tentu aja. Masa kamu masih nanya sih, Za.
"Aku mau kasih tunjuk sama dia. Aku ini siapa? He he he."
Gue lalu duduk nemenin Babang Tamvan minum. Berasa udah jadi istri dia aja. Bisa duduk kaya gini, natap dia yang lagi minum kopi buatan gue. Aduh, terpesonaaaaa, aku terpesonaaa, memandang, memandang wajahmu, yang maaa ... niss.
"Nayla, Beni!"
Aku terperanjat. Arka tiba-tiba datang. Reza juga tersedak, sambil terbatuk-batuk.
"Eh, ada si Bos."
Arka pun mendekati Reza, yang menoleh padanya, sambil mengelap mulut dengan tisu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com