LUKA YANG TAK PERNAH KERING
-POV Reza-
Saya tak pernah bisa tidur dengan nyenyak, jika anggota tubuh saya ada yang merasakan sakit, seperti saat ini saja contohnya. Saya menyelesaikan tugas Nayla hampir jam dua malam, kemudian bicara dengan Arya dan Setyo beberapa menit, sebelum akhirnya mereka mengunci ruangan dan mematikan lampu utama.
Jam setengah tiga, saya tidak bisa tidur, karena mendengar derap langkah seseorang di luar sana. Langkah itu seolah berputar-putar saja di sekitar sana. Saya tak berniat untuk bangun dari tempat tidur dan melihat keluar, sama sekali tidak. Rasanya, malas.
Pukul setengah empat, mungkin, saya tidak pasti, berulah mata saya terpejam. Satu jam kemudian, bangun kembali, karena mendengar Arya sudah bergerak ke kamar mandi.
"Mau ke mana, Ar?" Saya tanyakan ini, saat ia keluar dari kamar mandi.
"Sudah bangun, Bos? Saya mau ke masjid. Sudah subuh soalnya." Arya membangunkan Setyo, agar segera berjaga, sementara ia pergi ke masjid, kunci ruangan sudah dibuka.
Capítulo Bloqueado
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com