-POV Reza-
"Aduh." Beni mengaduh di belakang, membuat saya jadi menoleh ke arahnya. Ternyata ada serangan dari lawan, beruntung Setyo sigap, dan segera membuat mereka tak berkutik. Saya sendiri, memilih untuk keluar dan membuka pintu-pintu ruangan lain.
Nayla pasti berada dalam salah satu ruangan ini.
Ruangan ke empat, kosong. Sudah pasti ia berada dalam ruangan ke lima. Tapi, kosong juga.
Lokasi ini mendadak menjadi kosong. Hanya orang-orang yang tadi telah kami lumpuhkan saja yang tetap bertahan.
"Ke mana, Nayla?" Saya sudah seperti orang gila saja mencarinya. Namun, ia tidak ada.
Saya segera berlari ke luar saat mendengar satu mobil telah berlalu.
"Kejar mobil itu!" Saya dan semua yang tadi ikut bersama kami, langsung berlari menuju mobil kami. Saya akan mengejar mereka, akan saya kejar, hingga dapat.
Aira buru-buru mengambil alih kemudi, saat kami telah masuk ke dalam mobil.
"Hidupkan saja lampunya, kejar mobil itu, Ra." Titah saya pada Aira.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com