Sebentar. Saya meminta Setyo untuk berbalik kembali. Meski bingung, tapi ia tetap menuruti.
"Nayla, ayo cepat kemasi barang-barangmu."
Nayla yang baru saja bersandar dengan nyaman di jok belakang, terkejut dengan perintah saya.
"Yo, kamu tunggu saja di sini, saya akan angkat semua barang-barang ke dalam sini."
Kebetulan, kamar saya dan Nayla bersebelahan. Lalu penginapan ini, bukanlah sebuah hotel, melainkan seperti wisma, yang masing-masing mobil terparkir di depan kamar.
"Bos, ada apa?"
"Nanti akan saya beritahu. Ayo Nayla."
Napas saya sedikit memburu, menyebabkan Setyo menatap dengan sorot khawatir.
Beberapa menit kemudian, semua sudah berada di dalam mobil. Saya juga meninggalkan kunci tergantung di pintu itu.
"Tolong, setelah saya beritahu ini. Jangan ada yang panik."
Saya mencoba menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Jujur saja, saya sangat panik dan cemas. Bukan apa-apa, memikirkan Nayla, membuat saya jadi merasa harus lebih hati-hati menjaganya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com