-POV Nayla-
Gue yakin bukan Aira.
*
Gue diminta Reza buat buktikan, kalau memang bukan Aira yang ngelakuinnya. Oke, gue jabanin. Jangan sampai dugaan-dugaan ini bikin hubungan persahabatan kita jadi semakin renggang.
Siang ini gue dibebasin tugas sama Reza. Gue bahkan dibiarkan tetap di kantor, sementara ia keluar menemui klien. Iseng masuk ruang redaksi, mereka lagi pada makan siang. Biasalah, catering Ibu Mela, mak nyak gue.
"Hei, semua. Aku ikut makan bareng, boleh, ya."
Gue tahu, mereka pasti heran ngeliat gue, dateng-dateng sendirian, gabung, tanpa Reza.
"Bu Sekre sendirian ajeh, bosnya mana?"
Nah kan, Arka mulai. Sengaja keluar ruangan cuma buat nyambut gue kaya gitu.
Gue nyengir kuda aja.
"Iya, Bos lagi ada keperluan penting, mendadak pula tu, sementara aku masih ada kerjaan, jadi untuk kali ini dimaafin deh, nggak ikut mereka."
Arka senyam-senyum natap gue. "Ha ha ha, bukan lagi perang 'kan?" Eh, tiba-tiba dia ngakak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com