-POV Reza-
Nayla memang susah sekali untuk merubah perangainya. Menurut saya itu sangat buruk, tetapi dia terlihat nyaman saja. Sebenarnya, tidak terlalu buruk juga, karena terkadang, kekonyolannya itu cukup menghibur.
Kami sudah masuk ke lokasi ayam rica-rica yang disebut oleh Arya tadi. Lokasinya tampak biasa saja, bukanlah sebuah restoran ternama, tapi cukup ramai. Saya berdiri saja di dekat pintu, entah di mana hendak duduk.
"Aduh, tunggu sebentar, Bos. Saya akan mencari tempat yang bisa kita duduki." Arya segera mendekati seseorang, yang tampaknya menjadi pemilik kedai ayam rica-rica ini.
Saya tidak terlalu mendengar, karena lokasinya ramai dan ribut. Namun, nampaknya Arya tak mendapatkan apa yang diinginkan. Saya memilih keluar terlebih dahulu, diikut oleh Nayla dan Setyo.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com