"Aku masih mau mati …"
Mendengarnya membuat Halua berhenti memasak makanan favorit Esya. Dia sangat kaget begitu mendengarnya seluruh anggota tubuhnya terasa kelu.
Sementara Esya sesaat tersenyum dan berjalan mendekati lelaki itu. Lelaki yang telah rela mengorbankan segalanya untuk Esya. Tangan cantik itu melingkar manja di perut sixpack itu. Pada sentuhan pertama, Halua bergidik merinding. Nyatanya, baru kali ini Esya punya inisiatif besar. Halua cukup bangga dengan kemajuan Esya yang sudah nyaris sembuh dari serangan paranoidnya.
Dari awal pernikahan mereka, Esya dan Halua sama sekali tidak pernah bermesraan seperti sebelum menikah. Saat-saat Esya megungkap kasus-kasus rahasia tentang kerahasiaan keluarganya. Terutama dari pihak almarhum ayahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com