webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
416 Chs

Pertemuan Kecil

"Ya sudah, sebentar." aku bergegas ke warung yang terletak tak jauh dari kami di sini untuk membeli obat merah, kapas, perban dan air putih.

Setelah kudapatkan, segera aku kembali menemui mereka dan mengobati pria yang bernama Rizwan itu.

"Aduh, terima kasih. Saya sudah banyak merepotkan kamu." ujarnya agak malu.

"Tak masalah." jawabku sambil tersenyum.

"Biar saya saja yang mengobatinya." ucap hamzah tiba-tiba lalu mengambil semua obat itu dariku, "biar tak canggung."

Aku tak tahu Hamzah tengah berbicara pada siapa.

Kalau kepadaku, mana mungkin dia bisa berubah begitu cepat?

"Wah, saya jadi malu ada di antara kalian berdua. Hatinya sungguh baik sekali. Saya selalu berdoa semoga kalian bisa mendapatkan kebahagiaan selalu."

Aku melirik Hamzah yang hanya tersenyum simpul, "terima kasih."

Mungkin dia seorang dokter, mengobati luka yang ada pada diri Rizwan terbilang begitu cepat.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com