Goresan tintaku memenuhi setiap kertas hingga aku sendiri tak tahu akan mencurahkan hatiku ini sampai mana lagi.
Keterikatan hatiku dengan dia benar-benar tak mampu diutarakan dengan sebuah kalimat yang rendah dan bisa saja.
Aku sudah begitu paham dengan kondisi ini bahwa diri tak mampu lagi berpaling pada seorang wanita selain kesederhanaan Lia.
Dia telah membuatku merasa buta akan cinta dan membuatku seakan tak mampu lagi memandang wanita di luar sana kecuali dia sendiri.
Aku sama sekali tak pernah menyesal karena sudah mencintai Lia. justru aku sangat bersyukur karena Allah telah mempertemukanku dengan seorang wanita yang begitu istimewa seperti dia.
Bagi teman-teman ku Lia adalah wanita yang baik dan tak terlalu memberi arti. Tapi bagiku, sorot matanya yang meneduhkan seakan memberi kesempatan untuk bisa mendekap rindu dalam ruang.
Aku selalu bertanya pada semesta.
Bisakah suatu saat nanti kita disatukan dalam cinta yang sesungguhnya?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com