Xavier harus menutup telinganya dari ledakan yang menggelegar itu. Namun, meskipun tubuhnya merasakan sakit, ia tidak berniat membiarkan Xander melarikan diri dari kejarannya begitu saja.
Cepat, Xavier mengejar dia.
"Dia telah kabur!!" teriak Xavier ke dalam earpiece-nya, langsung meminta bantuan. "Saya sedang mengejar dia."
Angin berhembus lewat Xander, mengibaskan rambutnya saat ia terus berlari menjauhi Xavier. Dia tidak tahu mengapa ia berlari karena memang sudah sepakat untuk bertemu dan berbicara.
Namun, dia tahu dalam hatinya bahwa dia tidak akan pernah mendapatkan Anastasia kembali. Tidak sekarang, tidak pernah, sampai Xavier membayar untuk semua dosanya.
"Xander!!" Xander mendengar suara Xavier dari belakangnya saat kakinya berusaha mengejar.
Xander lebih tua dari Xavier karena dia adalah yang pertama keluar dari perut. Namun, Xavier lebih tinggi satu inci, membuat kakinya lebih panjang dan mampu menutup jarak mereka dengan cepat jika Xander berhenti memperbesarnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com