"yaudahlah gak penting juga si tio itu, mending masuk kelas" jawab ashima sambil berjalan menuju kelas
Mila dan ulfah hanya saling bertatapan dan menggelengkan kepala tak habis fikir dengan temannya yang satu itu.
Kemudian mereka bertiga berpisah selama 2 hari karena sekolah mereka sekolah negri hingga tak hanya hari minggu libur tapi hari sabtu juga demikian.
Ashima menghabiskan libur sekolah dirumah, setelah membantu ibunya beres-beres rumah ashima masuk kamar hingga mulai memainkan hp, saat itu ashima sungguh merasa bosan karena selama 2 hari dirumah tidak menyenangkan dibandingkan pergi sekolah apalagi libur tanpa ada acara apapun. Jarinya yang panjang mulai menaik ulurkan strory instgramnya hingga tak lama ada pemberitahuan dm dari seseorang.
"assalamualaikum sholehah" pesan itu membuat hati ashima terkejut, dia tidak langsung membalas pesan itu ashima malah sibuk berfikir, bagaimana dia mengenal ashima sedangkan ashima sendiri tak mengenalnya sedikitpun. Hingga akhirnya ashima membalas pesan dari tio.
"waalaikumsalam" jawab ashima
"lama bls nya ukhti, lagi sibuk ya ?"
"nngak"
"maaf mengganggu"
"iya, ada perlu apa?" Tanya ashima
"tidak papa hanya ingin bersilaturahim"
"oh iya" jawab ashima singkat
"ukhti lagi halangan ya?"
"nggak" jawab ashima, dia tidak suka ditanya tentang hal-hal yang menyangkut pada wanita
"waktu hari jum'at gak liat ke mesjid"
"apa datangnya lebih awal dari biasanya?" lanjut tio karena ashima tidak memmbalas pesannya
"iya" singkat ashima
"oh pantas"
"maaf jika pertanyaan saya menyinggung perasaan ukhti saya tidak bermaksud apa-apa, sampai jumpa hari senin" lanjut tio
Ashima tercengang melihat pesan itu, bagaimana mungkin tio mengetahui perasaan ashima yang tidak suka dengan pertanyaan tio, padahal jelas-jelas dia tidak memberitau kekesalannya. Dia tidak membalas pesan tio ashima malah sibuk dengan pikirannya sendiri.
Pagi hari di lapangan sekolah, para osis mulai merapihkan barisan para murid-murid. Barisan di mulai dari kelas x jurusan informatika1 sampai kelas 3 jurusan informatika4.
Seperti biasa saat upacara sudah dimulai kelas ashima tak henti-hentinya bergosip bahkan sering sekali mendapat teguran dari guru-guru.
"shima tuh tio, barisan nya sejajar sama kamu" ucap mila sambil menunjukan tio pada ashima
"keliatan topinya doang mil"jawab ashima
"yaelah shima,sini munduran dikit" sambil menarik ashima agar posisinya agak mundur
"hadeeh mil tetep aja mukanya gak jelas, keliatan pipinya doang" jelas ashima
Mereka terus sibuk membicarakan tio hingga tanpa sadar tio melirik kearah mereka dan ups ashima ketahuan sedang memerhatikan tio, tak lama tio tersenyum pada ashima dan langsung kembali memandang ke depan. Bukan main ashima saat itu benar-benar merasa malu hingga dia ingin pergi ke barisan paling belakang, tapi sayang rencana nya digagalkan oleh teman-temannya yang lain.
"sayangku shima yang cantik kamu mau kemana? Malu ya kertahuan…ha.ha.ha" ejek rosa dengan nada pelan. Ternyata teman-temannya sudah tau karena mendengar cerita dari ulfah saat upacara berlangsung, karena mereka merasa penasaran melihat ashima dan mila terus memperhatikan tio sedari tadi.
"jangan gitu rosa kasian shima tambah malu" saut mila
"ha..ha..ha" lanjut teman-temanya hingga kelas mereka mendapat teguran dari guru.
Saat itu ashima hanya terdiam menahan malu ditambah lagi dia menjadi terkesima karena mendapat senyuman manis dari tio, dia merasa heran kenapa waktu itu mila mengatakan wajah tio tidak tampan padahal dia merasa wajah tio itu lumayan, hingga ashima merasa benar-benar merasa penasaran dan lagi-lagi dia ketahuan.
"liatnya ke depan ukhti" ucap tio sambil tersenyum
Ashima malah bengong sambil mengikuti perintah tio, "ternyata tio lumayan juga, ya meskipun tidak setampan kak wildan" ucap ashima dalam hati.