Aku perlahan membuka mata dan bisa melihat sebuah cahaya tepat di atas kepalaku. Ruangan apa ini? Di mana aku?
Aku mencoba untuk bangun tapi aku merasa perutku sangat sakit. Aku memegang perut dan menyentuh perban yang melilit perutku.
"Elliot, syukurlah kau sudah sadar."
Aku menoleh ke arah sumber suara itu, dan menemukan ayahku sedang duduk di atas kursi rodanya.
"Ayah ... kenapa Ayah ada di sini? Di mana aku?" tanyaku karena masih bingung tiba-tiba aku berada di tempat ini.
"Kau berada di rumah sakit. Kau pingsan dari kemarin. Sebenarnya kau baru saja dioperasi, perutmu terluka parah sepertinya kau tertusuk benda tajam. Untung saja Erriol menyusulmu ke tempat kau janjian dengan pacarmu. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padamu. Memangnya siapa yang melukaimu itu, Elliot?"
Setelah mendengar perkataan ayah, aku pun mulai mengingat semuanya. Emily yang telah menusukku dengan pisau.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com