Lama Fredert terdiam, hingga akhirnya dia menganggukan kepala. "Ba-baiklah, aku akan menceritakan semuanya. Aku rasa percuma meskipun aku tetap merahasiakannya karena jika kau kembali ke masa lalu, kau tetap akan tahu kebenarannya," ucap Fredert yang entah kenapa membuat jantungku berdetak cepat karena benar-benar takut apa yang akan dia ceritakan sebentar lagi, sama persis seperti dalam mimpiku.
"Hari itu aku menanyakan pada Bi Ruka alasan dia membunuh ayah. Seperti yang kau duga, aku memang menyelidiki kematian ayah. Aku pergi ke masa lalu, di hari ayahku terbunuh dan aku melihat Bi Rukalah yang telah membunuh ayah." Kedua mata Fredert tampak mulai berkaca-kaca.
"Sejak mengetahui itu, aku bertekad akan membalaskan dendam ayahku. Sejak dulu aku selalu ingin mencari keberadaan Bi Ruka, tapi Bi Lizt selalu melarangku. Sepertinya dia menyadari niatku untuk membalas dendam."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com