Tan Bengbeng mengira kalau Qi Yan mengkhawatirkan Tuan Mo Tua, tapi ternyata pria itu malah memikirkan hal ini?
Wanita itu memelototi Qi Yan, begitu jengkel hingga tidak bisa berkata-kata untuk sesaat.
Detik berikutnya, Qi Yan sudah menarik wanita itu ke dalam pelukannya dari belakang dan berkomentar, "Baiklah. Aku tahu kau mengkhawatirkan Tuan Mo Tua. Aku hanya bercanda. Lihatlah betapa marahnya dirimu seakan hendak memakanku."
Tan Bengbeng mendorongnya. "Siapa suruh kau bicara omong kosong?"
Dengan ekspresi lugu, Qi Yan menjawab, "Omong kosong apa? Memang benar aku menyukaimu dan ingin menikahimu. Keluargamu sudah tiada, jadi untuk menunjukkan rasa hormatku, aku harus mencari kesempatan untuk melaporkannya pada Tuan Mo Tua. Lihatlah betapa patuhnya diriku. Bukannya memujiku, kau bahkan marah padaku …."
Qi Yan lalu memasang tampang seperti anak kecil yang sedih tapi tidak mengatakan apa-apa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com