"Bagaimana jika ke sana?" tunjuk Michelle pada sebuah kios berbentuk tenda.
Kios meramal yang tadi Eugene ejek.
"E.. tapi Michelle, bukankah lebih baik kita mencoba wahana lain dulu?" tanya Eugene yang mencoba menghalangi niat Michelle. Ia punya firasat aneh yang tak bisa dikatakan begitu saja. Pilihan Michelle yang tak biasa ini mungkin saja pertanda jika hal buruk akan datang bukan?
Eugene berusaha mencegahnya, tapi tak semudah itu ternyata.
"Kau tadi menanyakan pilihanku, tapi malah ragu. Kalau begitu biar aku sendiri yang ke sana. Kau tak perlu ikut," putus Michelle begitu saja melepaskan tautan tangan mereka.
"Haish.. dasar keras kepala," gumam Eugene yang tak sadar jika dirinya juga keras kepala. Tapi demi Michelle, ia akan rela mengikuti kemanapun gadis itu pergi. Termasuk mendatangi tukang ramal itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com