Entah bagaimana bisa Michelle membiarkan pemuda tinggi itu masuk dalam rumahnya lagi. Seakan Eugene mempunyai mantra khusu hingga dirinya tak bisa mengelak. Dengan alasan yang tak bisa ditolak, Eugene berhasil duduk diruang tengah. Tepatnya di dekat meja kecil.
Pemuda itu mulai mengeluarkan satu persatu buku didalam ransel miliknya. Melihat keseriusan yang Eugene lakukan akhirnya membuat Michelle mengurungkan niat mengusirnya. Lagipula Eugene hanya ingin belajar bersama, bukankah ia akan terlihat kejam jika mengusir pemuda itu tanpa alasan yang jelas. Ditambah pemuda itu saat ini berstatus sebagai pasangannya.
"Kau sudah makan ?" Tanya Eugene begitu gadis pemilik rumah mendudukkan diri didepannya. Jarak mereka hanya di pisahkan oleh meja kecil ini.
"Sudah" Jawab Michelle penuh kebohongan. Ia baru saja mandi saat sebuah ketukkan dipintu keluar terdengar. Jika boleh dikatakan, pemuda itu merusak jam sarapannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com