"Mungkinkah Leo mendapatkannya dari dia". Gumam Aziz coba berpikir kemungkinan terbesar, "Dia?". Laela sedikit kebingungan.
"Tidak ada orang lain yang bisa memberikan kartu seperti ini kepada Leo selain orang tuanya, entah itu ibu atau ayahnya". Ucap Aziz dengan yakin.
"Kalau begitu, tapi bukankah Leo sangat membenci mereka, kenapa ia mau menerima pemberian dari mereka begitu saja". Tanya Laela dengan bingung.
"Aku yakin Leo belum mengetahui kebenarannya, ia mungkin mengira itu bukan dari orang tuanya". Ucapnya sambil menggelengkan kepala.
"Tapi bagaimana mungkin Leo tidak berpikir sampai sana, dia sangat genius, bahkan sesuatu yang lebih sulit bisa dengan mudah di ketahui nya". Laela menatap ke arah kamar Leo dengan khawatir.
"Aku juga tidak hal itu, tapi kemungkinannya hal tersebut bisa terjadi karena Leo tidak berharap ke dua orang tua yang pernah menyakitinya akan memberi dia hadiah secara tiba-tiba". Itu hanya anggapan ku saja.
"Leo?". Laela menjadi benar-benar khawatir.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com