webnovel

Si Genius Leo

Leo anak laki-laki lahir dengan mewarisi gen dari ayahnya yang genius, namun saat umurnya memasuki tahun ke 4 sebuah kecelakaan merubah kehidupannya, kegeniusan yang dimilikinya lenyap seketika dan penderitaan terus datang silih berganti. Namun ia memilih terus maju untuk mendapatkan kegeniusannya yang telah lenyap, di saat yang sama ia tidak sadar karena rasa sakit itu, membuatnya membangkitkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh seorang genius. Hingga ia masuk di SMA Sarien yang merupakan salah satu sekolah populer di daerah tersebut, sifat yang awalnya tidak peduli dan dingin mulai berubah ketika bertemu dengan teman-teman kelas yang baik. Leo juga bertemu dengan Niza Eriana, seorang gadis kaya-raya, paling populer di sekolah tersebut karena kecantikannya, namun di balik kesempurnaannya ia memiliki kesedihan yang sama dengan Leo, Mereka pun mulai mendekat dan saling bertukar cerita. Di tengah kehidupan Leo yang terus mencoba melupakan masa lalu, seorang murid bernama Lira yang juga sangat genius dan begitu mirip dengan adik perempuannya Shin, membuat dirinya memiliki harapan, di sekolah tersebut ia juga bertemu dengan murid misterius yang bisa mengendalikan "Aura" yang merupakan dasar utama untuk mendapatkan kemampuan khusus bagi seorang genius sejati. Dukung selalu si Genius Leo ^_^ ^_^

Umam_Young · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
351 Chs

Kejadian di Kantin

"Clara nanti sore kita jalan-jalan yuk, kita cari tempat yang enak buat ngobrol" Tanya Leny dengan ringan kepada Clara, "Aku sih okey-okey aja" Jawab Clara dengan santai, "gimana dengan mu Rin?" Sambung Leny bertanya pada Karin.

 mendengar pertanyaan Leny Karin merasa sedikit canggung, jadi ia terdiam sesaat, "Sepertinya aku gak bisa ikut" Jawab Karin dengan sedikit canggung dan lemas memberi alasan.

Karena sebelumnya dia sudah terlanjur berbohong dan di percaya oleh Leny dan Clara, di samping itu dia juga sangat jarang nongkrong, ia lebih suka berdiam diri di rumah dan belajar, kalaupun ia keluar kebanyakan hanya pergi ke toko buku atau perpustakaan daerah.

Pada dasarnya Karin tidak begitu kaya seperti Leny dan Clara, Ia bisa masuk di kelas paporit karena prestasinya, Mendengar hal itu Leny hanya menghela napas lemas.

Melihat Leny yang terlihat lemas karena Karin yang tidak akan bisa bergabung, Clara langsung mengelus pundak Leny, "Len ... Karin sekarang sedang ada masalah keluarga yang harus di selesaikan, di lain waktu dia pasti akan bergabung dengan kita" Jelas Clara coba menyemangati Leny.

"Benarkah kamu akan bergabung di kesempatan lain?" Tanya Leny pada Karin dengan semangat, melihat Leny begitu bersemangat Karin tidak bisa menolak, "Ya aku pasti akan bergabung dengan kalian di kesempatan lainnya" Jawab Karin dengan ringan sambil tersenyum tipis.

Niza yang sedang berjalan di ikuti oleh ketiga temannya dan banyak siswa lainnya kembali membuat kehebohan, "Lihat, lihat apa yang di lakukan Niza" Suara berisik dari beberapa siswi di ruangan itu, karena sebagian besar siswa-siswi telah mengenal Niza di akun media sosial pribadinya.

Niza terkenal di semua kalangan bahkan sampai ke perkotaan, ia terkenal karena berasal dari keluarga konglomerat dan paras wajahnya yang cantik, bahkan di kenal sebagai yang paling cantik di daerah itu.

Sementara itu Sandi yang sudah berlari berjalan menuju kearah Niza untuk melihatnya, langsung berhenti dia tidak menyangka Niza akan berjalan kearahnya, dia tercengang dan merasa sedikit gugup, "Dia ke arahku sekarang, apa yang harus ku lakukan?" Tanya sandi dalam hati.

Ketika Niza sudah dekat dengan sandi yang jaraknya sekitar satu meter, "Anu ... e ... e" Kata-kata patah dari sandi, "Hey kutu kardus apa yang kamu lakukan, menyingkir dari sana!" Teriak salah satu siswi dengan riasan tebal yang berada di samping kiri Niza.

Sandi yang tadinya merasa sedikit senang dan sudah mengumpulkan sedikit kepercayaan diri untuk menyapa Niza, kini langsung mengerut tanpa mengucap sepatah kata lalu segera bergeser untuk memberikan jalan kepada Niza.

Sedang Niza tidak berkata apa pun, dia hanya menatap sinis Sandi yang sudah menunduk tidak berani mengangkat kepala, sedangkan teman-teman Niza yang di sampingnya menggerutu sandi.

Saat Niza ingin melanjutkan langkahnya dan mengarahkan pandangannya ke depan tiba-tiba ia terkejut karena Leo sudah berada sangat dekat di dipannya bahkan lebih dekat dari jaraknya dengan sandi sebelumnya, Niza masih terdiam dan hanya menatap Leo dengan wajahnya yang juga sedikit memerah.

"Apakah sekolah ini milikmu? atau kamu merasa kantin ini dapur di rumah mu hingga melakukan apa pun sesuka mu?" Ucap Leo menatap Niza dengan dingin, mendengar itu Niza langsung mengerutkan kening dan menatap Leo dengan tajam.

"Kalian hanya sekumpulan gadis idiot yang bahkan belum tahu cara berbicara" Sambung Leo dengan nada dalam dan terlihat kesal karena melihat sandi yang sebelumnya di hina oleh mereka.

Setelah membalas hinaan yang di lakukan oleh Niza dan teman-temannya kepada sandi, Leo tidak peduli lagi kemudian langsung menghampiri sandi di dekatnya dan mengajaknya keluar dari kantin.

Semua murid di ruangan itu sangat terkejut dan hanya bisa menganga mendengar ucapan Leo yang di arahkan kepada Niza dan teman-temannya.

Sedangkan Niza terlihat sangat marah karena hinaan yang di lontarkan oleh Leo kepadanya, dia yang awalnya ingin memberikan pelajaran kepada Leo dengan membawa segerombolan siswa untuk memperlihatkan kepopulerannya kepada Leo justru berbanding terbalik.

"Kyyaaaaaa" Teriak Niza kearah Leo yang sedang berjalan keluar ruangan tanpa peduli dengan status kepopulerannya, Namun Leo sama sekali tidak peduli, dia terus berjalan keluar tanpa menoleh sedikit pun.

Sedangkan teman-teman Niza bukannya marah atau merasa terhina malah sebaliknya mereka hanya terdiam menganga karena terkesan melihat ketampanan Leo.