"Neng, Aa sama Farhan pergi dulu, ya."
"Kalian seriusan mau pergi?."
Sheila tengah berdiri di depan teras rumahnya, bermaksud untuk mengantarkan Ilham dan Farhan yang hendak pulang ke rumah masing-masing.
"Iya, She. Gue sama Ilham balik dulu." Gadis itu hanya mengangguk dengan perlahan, dan tak lama kemudian Ilham menancap gas motornya dan berlalu dari rumah Sheila.
Ketika hendak berbalik, sudut mata Sheila mulai melihat dua motor itu sudah bergerak dan hendak melakukan sesuatu. Ia pun mempercepat langkahnya untuk meninggalkan teras rumah.
Tidak ada penjaga yang berdiri di depan pagar. Pak Suwarno sengaja menyuruh mereka semua berkumpul di halaman depan dan sebagian di garasi.
PRANG! Suara pecahan kaca lagi-lagi terdengar. Namun bedanya, kali ini penghuni rumah itu sudah jauh lebih siap.
"Pak Suwarno, ayo!," teriak Sheila dan berlari ke arah garasi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com