Setelah mendengar pengakuan Ilham tentang Rebecca yang selalu datang dan memberi makanan pada kekasihnya, kini Sheila sudah bersiap dengan pakaian ala mahasiswi modern.
Bukan hanya penampilan tubuh yang ia ubah, melainkan penampilan wajah pun ia rombak untuk melawan para gadis yang berusaha mendekati Ilham.
Ia melangkah menuruni tangga dengan high heel setinggi lima centi meter yang sangat cocok di kenakan pada kaki Sheila yang bersih dan putih mulus.
Ilham yang tengah menikmati sarapan paginya pun menoleh karena mendengar suara langkah yang terasa asing di telinganya.
Wajahnya terpaku melihat penampilan Sheila yang berubah dan semakin cantik. Ia menatap gadisnya hingga tak berkedip bahkan tak sadar jika saat ini Sheila tengah tersenyum ke arahnya.
"Sayang, ini kamu?"
"Ya. Ini aku? Kenapa?"
"Ya ampun ... Neng Sheila cantik banget!" puji mbak Ana yang keluar dari arah dapur.
"Jadi selama ini Sheila nggak cantik, Mbak?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com