"Satu kaleng tidak memabukkan!" Disye mulai menikmati minuman di balkon sendirian. Satu kaleng, dua kaleng, tiga kaleng. Disye sempoyongan membuka pintu. Karyawan toko bunga mengantarkan bonus bunga sore.
"Edo!" Disye tertawa. Memeluk Restu.
"Nona...!" Restu kalang kabut, bunga di tangannya terjatuh di depan pintu ke lantai. Disye menutup mulut Restu dengan ciuman.
"Nono...sadarlah!" Restu melepaskan pelukan Disye. Gadis itu tak peduli. Mendorong Restu menciuminya dengan ganas.
Restu menyandarkan tangan ke pintu. Tersengat lebah. Di serang wanita cantik berpakaian minim dan sexy. Restu telah lama libur dari belaian. Semenjak Mentari memutuskan berpisah. Restu tak pernah mendapatkan asupan nutrisi yang memabukkan. Disye sedang mabuk. Bau alkohol menyengat tersebar di sekeliling apartemen itu.
"Do!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com