Diano menghentikan permainan pianonya dan menatap lembut wajah Reista, Reista berusaha tersenyum dan memberikan wajah seanggun mungkin. Semua orang disana melihat Reista dan Diano, tidak mungkin kan Reista marah-marah?.
"Ada apa Diano? kau memberiku hadiah?". Reista menunjukkan bunga yang ada di genggamannya, Diano hanya tersenyum dan bangun dari duduknya. memasukan tangan ke dalam kantung celana dan menata mata Reista dalam. Reista yang ditatap begitu intens hanya bisa berdiri kaku tanpa berani berkata apa apa lagi, bibirnya digigit pelan karena gugup.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com