Di teras belakang, Alea dan anak-anak sedang main beklen, permainan dari keong laut itu sedang trend di kalangan bocah. Selain itu bp juga menguasai pasaran, Alea suka sekali membeli mainan tersebut, hingga Kanaya kebingungan harus bagaimana menghentikan cucunya.
Jika satu saja dibuang, anak itu akan mengamuk histeris. Apalagi sejak tidak ada Sullivan, Alea menyibukkan diri bermain dengan teman-temannya. Kanaya, yang biasanya enggan kedatangan anak kampung. Harus merelakan segalanya, demi Alea supaya tidak bertanya tentang Sullivan lagi.
Kasih sayang seorang ibu tiada batasnya, apapun akan dilakukannya demi kebahagiaan sang buah hati. Begitu juga dengan Kanaya yang selalu berusaha menuruti kemauan cucunya. Karena senyum dan tawa Alea adalah obat harinya yang lelah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com