webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Rendy di Kereta

Tiara menaruh kedua tangannya di pinggang, memperhatikan Iqbaal yang menunjukkan satu per satu tempat duduk di meja melingkar ruang rapat. Desain program Divisi Politik tidak perlu memakan waktu lama untuk diselesaikan, meski secara substansi masih menunggu beberapa masukan dari beberapa orang, kalau bisa semuanya.

Gagasan simulasi konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa dari Iqbaal disambut baik oleh Tiara yang memang pernah mengikuti kegiatan serupa setahun lalu di Singapura. Kedua orang paling politis dan ahli retorika di SP itu saling bersautan soal gagasan, sampai hal-hal teknis semacam alur kegiatan.

"Ketua sidang disini kan? Lo kan yang mimpin? Jangan Gue deh," ujar Tiara setengah tertawa. Iqbaal hanya mengangguk pasrah, sudah lelah berdebat sejak satu jam lalu soal siapa yang akan 'cosplay' menjadi ketua PBB. "Gue geli sendiri sih, Tir. Kayak sok banget gitu," ujar Iqbaal, mencoba duduk di 'kursi spesial' ruang rapat.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com