Sudah 2 hari berlalu namun Rawzora belum pulang juga kerumah. Farhel sempat mencari Rawzora kemana-mana namun dia tetap tidak dapat menemukan gadis itu. Sekarang Farhel sedang duduk di Sofa ruangan utama untuk menunggu Rawzora, sekarang dia benar-benar takut, dia takut apa yang dikatakan Rawzora semuanya benar, dia takut kalau sampai tidak bisa bertemu lagi dengan gadis itu.
"kau kemana.... aku menerimamu aku janji. Aku tidak perduli siapa kau, aku tidak perduli semua itu. Jika kau setan sekalipun aku tetap akan menerimamu sekarang. Kuntilanak, atau apalah aku tidak perduli itu. Tolong.... kembalilah." Ucapnya lirih sambil mengusap wajahnya. Dia memang akan menerima tapi butuh waktu untuk mempercayai apa yang sedang terjadi. Asal Rawzora bersabar dan mengerti sifat keras kepalanya yang menentang hal-hal aneh seperti itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com