Aira terbangun mendengar suara berisik di luar kamarnya,lalu melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Aira segera memakai pakaiannya dan mulai membersihkan wajah polosnya dengan tisue basah sebelum mengenakan kerudungnya.
Aira berjalan menghampiri suaminya yang sedang berbicara dengan Hendra,melihat Aira sudah bangun Ihsan tersenyum cerah.
Ihsan merangkul istrinya dengan posesif di hadapan Hendra,dan membuat Aira tersipu
malu.Hendra yang melihat interaksi kedua suami istri itu merasa gerah dan panas.
"Kalian berdua membuat iri saja...."protes
Hendra kepada Ihsan dan Aira.
"Lihatlah Hen,betapa senangnya memiliki seorang istri."kata Ihsan memprovokasi.
"Ayo tunggu apalagi hen?"Aira menimpali.
"Sabar dong kakak ipar,tunggu aku wisuda dulu.hehehe....."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com