webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
377 Chs

CH.83 Kehidupan Baru

Setelah membubarkan pertandingan itu dan kembali masuk ke dalam istana dan pergi ke salah satu ruangan, akhirnya kami berbicara satu sama lain dengan sangat lepas. Aku merindukan semuanya ini, seharusnya dulu memang aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu.

"Bagaimana kabarmu setelah sekian lama Kioku? Mama sungguh mengkhawatirkanmu. Mama depresi mencarimu selama 10 tahun ini sampai akhirnya membuat sebuah pertandingan berharap kau datang." melihat dari cara mama memelukku, memang benar mama sudah sangat terpojok.

"Aku baik-baik saja kok ma. Lihat, aku tumbuh normal kan?" aku memeluk mama pelan ganti pelukannya, hanya sebuah senyuman yang bisa kutunjukkan.

Aku tidak ingin melepas pelukan ini rasanya, tidak ingin jauh-jauh dari rasa hangat kasih sayang mama dan kenyamanan ini. Rasanya di luar sana dingin dibandingkan di dalam pelukan mama. Yang kuinginkan hanyalah pelukan hangat mama selamanya saja. Aku tidak serakah bukan? Tentu saja, aku anak yang baik.

Akhirnya mama mengutarakan semua isi hatinya kepadaku sambil memelukku erat-erat. Kurasa tindakanku dulu memang sudah keliru, tetapi sekarang aku tidak akan membiarkan kesalahan yang sama terulang kembali.

"Mama tidak perlu khawatir akan diriku kok. Lagi pula Kioku sudah hidup dengan mandiri di hutan Heiyu."

"Hutan Heiyu, memang ada ya nama hutan seperti itu?" oh ya aku lupa kalau hutan Heiyu adalah nama yang kubuat sendiri.

"Ah aku lupa. Orang banyak menyebutkan sebagai hutan kematian, tetapi aku menyebutnya hutan imajinasi. Bahkan aku bisa menemukan empat penjaga untukku."

Tentu saja, penjagaku empat monster itu. Mereka benar-benar tunduk kepadaku sejak dulu. Mungkin mereka juga merindukan kasih sayang karena mereka sudah sering ingin diburu. Terkadang aku merasa kasihan melihat monster-monster yang kubunuh, tetapi itulah hidup punya awal juga akhir. Pada akhirnya mereka juga akan mati entah kapan itu.

"Hutan kematian!? Empat penjaga!? Kau yakin mereka bukan orang jahat!?" ahahaha reaksi mama soal ucapanku begitu lucu.

"Ahahaha, mama mereka bukanlah orang. Namun mereka adalah monster. Nue, Erie, Kumaro, Kongo." aku meminta empat monster penjaga itu memunculkan diri.

Tanpa bertele-tele mereka langsung keluar dari persembunyian mereka. Dasar monster genius, pintar sekali kabur dari kejaran orang sampai tidak terlihat begitu. Mereka menyembunyikan diri karena sihir yang kugunakan kepada mereka sudah kulepas.

"Monster! Bagaimana kau bisa membawa monster ke tempat ini Kioku!?" rupanya mama tidak tahan akan keberadaan monster.

"Mama tidak setuju ya? Kalau begitu kalian berempat keluarlah menuju hutan terdekat dulu. Jangan sampai terlihat siapa pun. Sebagai jaga-jaga aku akan menggunakan sihir kepada kalian saja deh. Shien."

Setelah menggunakan sihir pembiasan kepada mereka berempat, mereka pergi keluar melalui pintu yang terbuka dengan cepat. Kurasa aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka baik-baik saja atau tidak. Mereka itu satunya saja sudah setara dengan monster tingkat 8 atau lebih. Butuh banyak petarung tingkat SS untuk bisa melukai mereka, apa lagi ketika mereka sedang bersatu, mereka tidak bisa dikalahkan selain dari diriku seorang.

Sekarang urusan empat monster penjaga itu sudah selesai. Kembali ke pembicaraan utama soal mama. Oh… lihat mama… dirinya bahkan hanya bisa berdiri diam sambil membiarkan mulutnya terbuka.

"Ma… mama…. mama! Sadarlah ma." aku menggoyang-goyangkan tubuh mama yang terdiam itu agar jiwanya kembali ke tubuhnya.

"Ba-bagaimana hal itu bisa terjadi!? Bagaimana kau bisa mengontrol mereka!?" oh tentu saja mama terkejut, hal ini sudah kulatih sejak dulu sekali.

Sebenarnya aku juga tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Awal mulanya karena orang itu, ya orang itu, siapa lagi selain kepribadianku yang lain itu, tepatnya yaitu Lucifer. Mungkin dulu dia sudah pernah mengembangkan sihir menjinakkan monster jadi lebih mudah dengan bantuannya. Lalu sisanya adalah memperhatikan monster itu dengan sepenuh hati, monster pun juga suka jika diperlakukan baik. Jadi ketika sihirnya dilepas pun mereka akan tetap baik.

"Mudah, semuanya bisa dengan sebuah sihir ma." walau aku bangga, tetapi itu juga karena tiga orang itu.

Sekali lagi aku rasanya perlu berterima kasih kepada mereka. Kalau tidak ada mereka hidupku akan sangat sulit pasti. Walau aku masih tidak suka karena mereka punya hasrat nafsu yang tinggi. Mungkin jika mereka mempunyai tubuh fisik, mereka akan melakukan hal yang aneh-aneh kepadaku. Aku masih tidak suka dengan mereka.

[Hei, hei. Jangan katakan itu kepada kami. Lagian kami ini masih seorang laki-laki normal tahu tidak?] seperti biasa, yang terpancing emosinya terlebih dulu adalah malaikat iblis kita, si Lucifer.

[Jangan samakanku denganmu, aku mending jauh-jauh daripadamu.] ucapan yang bagus Ryuu, kau memang yang paling baik dari antara kepribadian lainku.

[Oh tolong, kau berkata kau adalah seorang laki-laki normal? Katakan itu setidaknya kalau kau hanya mempunyai seorang istri saja.]

Aku selalu tidak paham kenapa dua orang itu, Lucifer dan Sin selalu saja bertengkar. Tidak masalah sih karena perbedaan pendapat pasti ada, tetapi tidak perlu berisik di pikiranku juga kan? Dasar laki-laki menjengkelkan, mending aku panggil kalian sekarang om-om.

[Janganlah begitu Kioku. Mau bagaimana pun kau juga bagian dari kami. Tubuh ini asalnya juga tubuh kami.] ih jijik disamakan dengan mereka.

'Sudahlah kalian diam saja, aku masih bersama dengan mama dan yang lain di sini tidak punya waktu untuk mendengar ocehan kalian.'

Mendengarkan ucapan mereka membuatku sedikit mengalihkan perhatian dari ucapan mama. Ah mereka benar-benar kepribadian yang mengesalkan, ingin rasanya aku menghajar mereka dengan langsung.

"Tidak, tidak semuanya Kioku. Hanya saja kau yang menciptakan sihir-sihir baru itu dengan kekuatanmu sendiri. Jujur saja semua sihir yang aku lihat barusan dan yang ada di arena tadi itu semua adalah sihir yang tidak pernah ada sebelumnya."

Tunggu, apa yang dimaksud kata ratu Hiimue itu? Bukan kah semua ini adalah sihir yang ada di dunia Kimino ini? Kata mereka juga aku belajar dari memori mereka jadi itu harusnya pasti bahwa sihir-sihir ini adalah sihir dari dunia ini sendiri.

"Aku tidak mengerti ucapanmu ratu Hiimue. Apa yang kau maksud dengan membuat sihir baru dengan kekuatanku sendiri? Bukankah semuanya ini adalah sihir yang ada?"

"Kau salah. Sihir-sihir di dunia ini tidak ada yang mempunyai tingkat kompleksitas seperti sihirmu. Kau ingat bagaimana tidak semua orang punya kekuatan sihir yang besar sepertimu dan cabang sihir yang terbaik. Bahkan kau bisa menggunakan cabang sihir lain dan menggabungkannya menjadi sihir baru. Itu semua adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Itu semua adalah sihirmu Kioku."

Mendengar penjelasan tetua aku menjadi begitu sadar. Benar juga, selama ini aku hanya melakukan sihir karena mendapat pengarahan dari ketiga kepribadianku saja. Berarti, mereka benar-benar membuat sihir baru untuk aku memakainya!?

[Ah sudah ketahuan deh. Sekarang sudah tidak ada yang bisa ditutupi kalau begini. Memang benar kami membantumu membuatkan sihir baru di dunia ini.]

Aku tidak pernah menduga hal ini akan terjadi. Selama ini jadi aku menggunakan sihir baru di mana tidak ada orang yang pernah memakainya sebelumnya? Jadi sebenarnya seberapa kuat diriku ini, aku tidak akan pernah bisa menyadarinya.

'Kalau begitu kenapa aku bisa langsung memakainya pada saat itu? Seharusnya sihir baru itu perlu dicoba dulu sebelum menjadi sihir yang dipakai terus-menerus bukan?'

[Soal itu akan kami jelaskan nanti ketika kau sudah selesai berbicara dengan mamamu. Kami pasti akan jelaskan kok, jadi sekarang kau bicara dulu sama mamamu.]

'Baiklah aku mengerti.'

Sebenarnya aku ingin mengetahui sekarang karena aku paling tidak suka ada yang disembunyikan dariku. Informasi itu begitu penting dan berharga, kehilangan satu saja akan punya dampak terhadap sesuatu yang terikat olehnya.

"Baiklah aku mengerti. Aku sekarang juga baru mengerti soal hal ini. Selama ini aku belajar menggunakan sihir dari imajinasiku saja, kukira memang itu caranya."

Tidak mungkin aku mengatakan secara terang-terangan bahwa aku sebenarnya memiliki kepribadian lain yang membantuku untuk bisa melakukan semua sihir ini. Setidaknya aku tetap mengatakan fakta yang memang bisa dikatakan.

"Benarkah? Kalau begitu kau benar-benar seorang yang jenius Kioku sayang! Mama bangga punya anak sepertimu." aku jadi merasa bersalah tidak mengatakan seluruh faktanya kepada mama dan yang lain.

"Ma, aku lelah. Bisakah aku beristirahat untuk hari ini?"

Aku ingin istirahat untuk hari ini karena aku sudah lelah. Juga sudah agak sore jadi wajar saja kalau aku ingin tidur. Sebaiknya aku beristirahat sekalian bertemu di alam bawah sadarku untuk meminta penjelasan yang sudah disembunyikan oleh tiga orang itu nanti.

"Baiklah nak. Mama akan menyuruh pelayan menyiapkan kamar untukmu tinggal. Sementara tidurlah bersama mama dulu."

Itu tidak masalah, setidaknya aku bisa tidur dan bertemu dengan mereka. Aku juga merindukan waktuku dulu tidur dengan mama bersama. Ahh aku juga rindu waktuku dulu tidur dengan Senshi, sekarang dia sudah dewasa mau tidak ya tidur bersamaku?

Sore hari itu aku mandi dulu di kamar mandi yang begitu mewah. Ah aku benar-benar tidak terbiasa dengan semuanya ini, kemewahan yang begitu indah ini membuatku tidak bisa sepenuhnya merasa nyaman. Pada dasarnya aku adalah orang yang simpel, tinggal di hutan kematian saja sudah nyaman bagiku.

"Selamat tidur nak." mama mengecup dahiku saat aku ingin tidur di kamar mama.

Saat aku sepenuhnya tertidur, aku beneran kembali ke alam bawah sadarku. Ahh benar-benar sudah lama tidak masuk ke mari. Dulu aku kemari karena mereka ingin membicarakan hal yang penting, kali ini pun sama tidak ada bedanya.

"Sekarang, mari kita bicara dengan sejujur-jujurnya. Aku sedikit kesal kalian menyimpan suatu informasi dariku. Kalau sampai aku merasa ragu, kurasa aku tidak akan berbicara dengan kalian lagi."

"Ahh janganlah begitu Kioku. Bagaimana pun kami lah yang sudah membantumu dari dulu, kalau kau mendiamkan kami apa gunanya kami kalau begitu?"

"Jangan salahkan aku soal hal itu. Makanya kalau tidak ingin kudiamkan bicaralah sepenuhnya tanpa membuat aku ragu kalau ada yang kau sembunyikan lagi."