webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.84 Etika

Semua yang dirahasiakan oleh ketiga kepribadianku itu dicurahkan ke aku. Begitu mendengar ucapan dari mereka aku tiba-tiba merasa lemas, kakiku tidak ada tenaganya rasanya. Mengetahui itu mereka bertiga langsung mendatangiku dan membantuku berdiri.

"Bagaimana mungkin semua yang kalian katakan itu? Aku adalah seorang dewa? Dan juga awalnya aku seorang laki-laki?" aku benar-benar tidak berdaya atas semua ucapan mereka itu.

Sebelum aku mulai kehilangan tenaga ini, aku mendengarkan dengan begitu seksama. Dulu aku berpikir ketika aku mandi di sungai yang ada dekat desa dulu, aku sering merasakan ada yang kurang, ternyata ini toh alasannya.

"Sebenarnya kehidupanmu ini adalah kehidupanku yang dulu. Kalau mau dibilang semua kita ini adalah sama, kecuali si Ryuu yang pendatang asing itu."

"Hei, walau begitu aku juga sudah bersama dengan kalian lama tahu tidak?"

"Jangan ribut deh, si Kioku sedang tertekan karena kebenaran yang selalu kita sembunyikan ini. Setidaknya bantu dia semangat lagi atau bagaimana begitu."

Alasan semuanya ini terjadi karena aku ini adalah seorang yang mengulangi masa hidupnya. Hidupku benar-benar menyedihkan. Tidak adakah yang lebih buruk dari ini?

"Ayolah jangan sedih lagi. Walau begitu kau sekarang sudah menjadi perempuan seutuhnya. Dulu kau berpikir untuk merubah gender juga karena kau ingin menikmati waktu bersama mamamu. Sekarang nikmatilah karena aku dulu merasa tersiksa tidak bisa menyelamatkan mamaku sendiri." benar juga, Sin dan aku sebenarnya adalah satu, hanya saja jalan hidup kita berbeda.

Benar kata mereka, kalau aku terus menyesalinya juga tidak akan merubah apa pun. Sekarang aku bisa bersama dengan mama saja sudah senang. Lagian tidak sepenuhnya buruk menjadi seorang perempuan bukan? Dasar diriku ini.

"Nah begitu dong. Kalau begitu bangunlah, kurasa ada yang mamamu ingin sampaikan kepadamu hari ini. Hari sudah pagi juga."

"Baiklah, jangan sembunyikan apa lagi daripadaku tolong."

Dengan ucapan mereka, aku meninggalkan alam bawah sadarku dan kembali terbangun. Hari benar-benar sudah pagi sesuai kata mereka. Aku harus semangat! Jalani hidup ini dengan berkepenuhan. Aku tidak ingin bertindak sembarangan hanya karena menyesali masa lalu.

"Kioku? Kau sudah bangun nak? Baguslah ada yang mama ingin bicarakan juga ada yang harus kau lakukan." apakah mereka peramal hingga tahu akan hal ini juga?

"Apa itu ma? Apakah begitu mendesak?"

"Tentu saja, tidak mungkin kita akan melewatkan perayaan kembalinya dirimu dan mengangkat dirimu sebagai putri kerajaan."

Tunggu, tunggu, semuanya ini terlalu cepat untukku. Bagaimana bisa dengan secepat itu aku menjadi seorang putri kerajaan? Aku juga tidak terlalu suka dengan otoritas yang terlalu besar, ini akan mengikatku dan tidak bisa membuatku melakukan hal dengan bebas.

"Benarkah tidak bisa dilewatkan…?" aku tidak ingin menjadi seorang putri kerajaan.

"Apakah mama perlu memaksamu Kioku sayang? Ayo cepat mandi dan nanti pelayan akan membantumu merias dirimu."

Perasaan waktu itu aku hanya mengatakan kepada mama soal membenarkan kembali kerajaan yang busuk ini, tetapi kenapa jadi aku yang ikut-ikutan terseret? Bukankah Senshi seorang saja sudah cukup untuk dilihat sebagai penerus takhta? Sungguh merepotkan.

Akhirnya dengan proses yang begitu lama, aku bisa berlaku bebas lagi. Dari tadi aku di suruh duduk diam agar bisa di rias, aku sangat tidak suka rias yang ada padaku ini. Lebih baik aku tampil biasa saja, tampil alami. Memakai rias bukanlah keinginanku.

"Selamat datang semuanya atas udanganku kali ini. Hari ini kita merayakan kembalinya anakku yang sudah menghilang selama 10 tahun ini. Dengan diakhirinya pertandingan Kamabeku Kioku, aku menyatakan bahwa Kiraibu Kioku adalah putri kerajaan." ah tidak sudah terlanjur semuanya.

Acara itu berlangsung sangat lama, setidaknya ada waktu sekitar satu atau dua jam, dan aku lelah memakai pakaian anggun ini, gaun ini terlalu mewah dan berat. Benar-benar aku tidak terbiasa dengan semuanya ini.

Butuh waktu untuk membiasakan diri dalam kekayaan ini. Lonjakannya terlalu jauh dari seorang yang tinggal di desa menjadi tinggal di kerajaan. Aku rasa dalam waktu 1 bulan pun aku masih belum bisa membiasakan diri. Mungkin 1 tahun baru bisa.

"Bagaimana Kioku-neesama? Masih belum terbiasa? Aku dulu juga begitu, tetapi setelah lewat beberapa waktu aku akhirnya bisa membiasakan diri." Senshi mendatangiku dengan pakaian yang begitu formal.

"Benarkah begitu? Baguslah aku tidak perlu khawatir. Tetapi kenapa kau memanggilku nee-sama sekarang?"

Apakah ini salah satu hal yang harus kulakukan juga? Ahhh semuanya jadi memiliki aturan. Aku tidak mengerti akan semuanya ini, ribet sekali.

[Kalau kau mau kau bisa belajar sedikit-sedikit etika kerajaan dari diriku Kioku. Aku dulu juga seorang raja kau tahu.] walau menjengkelkan ucapan Lucifer ada benarnya.

Etika seorang raja pasti akan sangat membantuku, memang mereka bisa selalu diandalkan. Nanti aku akan pelajari semua memori itu ketika ada waktu. Sekarang aku harus bertahan sampai semuanya ini selesai.

"Itulah yang harus dilakukan oleh keluarga bangsawan nee-sama. Nanti juga nee-sama tidak bisa memanggil mama dengan sebutan mama lagi di hadapan orang banyak. Nee-sama harus memanggil dengan sebutan okaa-sama."

Haish~ benar-benar banyak hal baru yang harus kulakukan. Semuanya akan penuh perjuangan sampai aku bisa menguasainya. Tetapi untuk seorang Kioku tidak ada yang mustahil, semuanya pasti bisa jika mau belajar dan belajar.

"Hah~ baiklah kurasa memang aku harus belajar banyak."

Aku berjuang sampai acara itu selesai sambil sedikit demi sedikit mempelajari etika bangsawan, seperti cara berdiri, cara berbicara, cara minum, semuanya itu kupelajari dari memori Lucifer. Masa hidup Lucifer lama ada gunanya juga ternyata.

Setelah lewat setengah jam sejak aku berpisah dari Senshi, semua tamu mulai keluar dari balai kerajaan ini menuju rumahnya masing-masing. Akhirnya aku bisa beristirahat lagi. Ternyata acara seperti ini jauh lebih menyulitkan daripada berburu. Oh ya aku bisa sekali-sekali berburu agar tidak terlalu tenggelam dalam etika kerajaan ini.

"Kioku, bagaimana dirimu? Pasti sedikit sulit ya tetap mempertahankan dirimu berdiri selama berjam-jam. Biasakanlah dirimu Kioku, ke depannya hal ini akan sering terjadi." ucapan mama sedikit menyemangatiku, tetapi juga membuatku depresi.

Kurasa aku akan kabur beberapa kali agar diriku tidak stress akibat semuanya ini. Yang pasti dari semuanya ini, seorang keluarga kerajaan akan sulit keluar dari istana karena betapa banyak orang yang ingin bertemu, apa lagi diriku yang barusan jadi buah bibir semua orang.

"Sulit sekali ma- ah tidak okaa-sama. Apakah aku harus menjalani semuanya ini?" walau aku meminta kepada mama pasti juga tidak akan bisa lari.

"Bukankah Kioku sendiri yang sudah mengatakan kepada kaa-sama 10 tahun lalu agar membangun kembali kerajaan yang buruk ini? Kalau begitu Kioku harus berusaha membangun juga. Nanti jika kaa-sama terlalu tua juga ratu Hiimue juga, kamu dan Senshi lah yang harus menggantikan mama dan ratu Hiimue."

Tugas yang sangat berat sekali, kuharap aku bisa melakukan semuanya ini. Jujur saja aku benci terikat dengan beban yang begitu berat, tetapi jika ini permintaan mama maka aku harus melakukannya. Mama tidak boleh tertekan secara mental hanya karena aku menolak.

"Aku mengerti okaa-sama. Kalau begitu aku permisi dulu."

Aku undur diri dengan sopan setelah berhasil mempelajari etika bangsawan secara kasaran. Sekarang semua teori berhasil aku ketahui, yang tersisa adalah membiasakan diri saja. Aku harap tidak ada masalah yang terlalu besar sehingga akan sulit aku tangani.

"Apakah nee-sama barusan bertemu dengan kaa-sama?" baru saja aku keluar dari ruangan kerja mama dan ingin menuju ke kamarku, aku bertemu dengan Senshi.

Kamarku sudah selesai disiapkan, jadi aku bisa tidur terpisah dari mama, juga Senshi. Sebagai keluarga kerajaan, ini pun adalah hal yang harus. Benar-benar aku kesal dengan semua ini. Ya sudahlah mengeluh pun tidak akan mengubah apa pun.

"Ya, apakah kau akan kembali ke kamarmu juga Senshi?"

"Kurasa begitu, memang ada apa nee-sama?"

Aku ingin keluar, tetapi masakan aku bisa berasalan begitu. Juga di istana tidak terlalu banyak yang bisa dilakukan, jadinya aku harus pergi keluar. Juga walaupun aku mengerti soal tampilan luas kota pusat negara kerajaan ini, aku masih belum mengenal daerahnya secara melengkap. Jika aku mau tinggal di kota ini aku harus mengetahui semua ini.

"Tidak ada masalah kok. Kalau begitu aku duluan." setelah masuk ke kamarku, aku langsung tergeletak di atas kasurku tanpa mengganti pakaianku sama sekali.

Ahhh sungguh aku merindukan dunia luar. Apakah perlu aku nanti malam diam-diam pergi ke luar? Kurasa begitu, sekarang aku harus menahan diri saja dulu. Kalau aku tidak bisa menahan diri kurasa aku hanya akan terus tertekan oleh tekanan yang begitu besar ini.

Tetapi tidak semuanya buruk juga kok di istana ini. Ketika aku melihat keluar dari teras aku menyadari ada taman bunga yang begitu indah. Udaranya begitu segar ketika aku membuka pintu ke arah taman bunga itu. Sekarang aku akan mandi saja dulu dan istirahat sebentar. Kalau sudah agak larut malam aku bisa keluar dengan diam-diam saat semuanya tidur.

"Hari yang indah terkurung di istana. Seandainya aku bisa bebas dan punya teman mengobrol."

Aku baru sadar selama hidupku aku tidak pernah punya seorang yang bisa dikatakan adalah seorang teman. Kurasa memang aku sudah terbiasa hidup sendiri, jadi ketika aku seorang diri pun aku tidak merasa kesepian. Juga aku punya empat monster penjaga yang sangat kuat itu, tidak perlu merasa kesepian. Nanti aku harus mengunjungi mereka ketika keluar.

Setelah mandi, aku menuju kamarku lagi. Karena rambutku masih basah jadi aku duduk saja dulu di teras menghirup udara segar dari bunga-bunga itu. Sedikit dingin sih, tetapi bukan masalah. Untung saja aku sudah meminta kepada mama untuk tidak memberikan aku pelayan untuk membantuku, aku benar-benar tidak ingin diganggu.

"Ketika malam sudah gelap aku akan pergi keluar. Kuharap nama Miyazouri Hanarou masih bisa dipakai, tidak banyak orang yang mengetahui juga Miyazouri Hanarou dan Kiraibu Kioku adalah orang yang sama. Untuk jaga-jaga aku sedikit merubah penampilan deh dengan sihir."