webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Real
Sin suficientes valoraciones
312 Chs

Kuliner

Nathalie menggenggam jemari Aksara seraya berkeliling dalam stan makanan yang berada di lapangan sekolah mereka. Rata rata penjual di sana adalah siswa kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas. Beberapa juga stan dari toko di sekitar mereka yang menjadi sponsor dalam acara kali ini.

Nathalie tampak tersenyum penuh minat melihat banyaknya makanan yang di sajikan di hadapan mereka sampai sampai ia bingung untuk membeli yang mana, "Aksaaa bingunggg. Bener kata Angel jadi pengen beli semua aaa gimana Aksaaa? Nanti kalo nggak kemakan kan sayang banget mubazir. Tapi pengen beli astaga Sa bingung banget pengen beli yang mana gimana dong ini aaaa,"

Aksara terkekeh gemas melihat tingkah Nathalie. Pemuda itu menggiring gadisnya mendekati stan pudding lalu segera memesan, "Puddingnya dua ya yang rasa coklat sama stroberi,"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com