webnovel

pondasi huruhara

Dunia magis dimana banyak para ahli berada... Pondasi huruhara adalah sebuah organisasi (Paguyuban) yang memiliki beberapa anggota dengan macam macam ahli dan kemampuan unik. kisah cerita akan berfokus ke petualangan Yaq dan Bag seorang ahli yang mempunyai kekuatan petir..

pencerita_mu_96 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
26 Chs

Kediaman Adaina

"hei Yaq hei sudah sampai ndul". Ucap bag sambil menggoyang goyangkan tangan Yaq.

Saat ini Yaq sedang tertidur di dalam kereta kuda milik Famira.

Membuka mata, Yaq langsung bangun dan melompat keluar dari kereta itu. Saking cepatnya lompatan Yaq. Bag, Irene, dan Famira tidak sempat bereaksi. Saat semuanya turun dari kereta kuda itu, Yaq terlihat sedang mengambil nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya perlahan. Dia melakukan itu di bawah pohon besar.

"Udara segar memanglah yang terbaik". Ucap Yaq

Famira nampak mengamati Yaq dari kejauhan sambil berjalan ke arah rumah utama.

"Um.. apa temanmu baik baik saja?". Tanya Famira

"Tenang saja dia memang begitu, dia memang mabuk perjalanan". Jawab Bag

"Tetapi itu terlihat sangat parah saat awal awal kita berangkat tadi". Sambung Famira

*Kilas balik sebelumnya;

Saat awal perjalanan menuju ke kediaman Adaina, Yaq menolak naik di dalam kereta kuda milik Famira. Di karenakan Yaq kadang mengalami masalah dalam perjalanan jika menggunakan kendaraan yg tertutup dan bergoncang.

*Mabuk perjalanan* itulah yang kadang di alami Yaq ketika melakukan perjalanan menggunakan kendaraan yg tertutup dan bergoncang.

Awal perjalanan benar benar mengerikan Yaq mual karena pusing di dalam kereta kuda itu. Untungnya dia membawa kantung untuk menampung muntahan dari mualnya tersebut. Setiap saat setelah lah Yaq selesai muntah karena mual, Tubuh Yaq melemas, berselang lama dia mual kembali. Begitu terus yg terjadi sampai setengah perjalanan. Hingga pada akhirnya Yaq memutuskan untuk tidur di dalam kereta saja...

*Itulah kilas balik sebelumnya sekarang kembali ke percakapan Famira dan Bag;

"Dia memang begitu kalo naik kereta kuda yang tertutup.". Ucap Bag

"Hei.... tidak baik membicarakan orang di belakang.." ucap Yaq yg tiba tiba berada di belakang Famira

Bag dan Famira kaget karena ulah Yaq, Irene pun sedikit terkejut karenanya.

"Baiklah.. di sinilah kediaman saya, kita sudah sampai, selamat datang di kediaman keluarga Adaina".

Rumah yang indah, halaman yang luas, jalan setapak yang pinggirannya adalah tanaman bebunga. Kediaman keluarga Adaina terdiri 3 bagian bangunan rumah, 1 bangunan rumah yang berada di depan, jalan setapak ini akan langsung menuju rumah bagian depan itu. Lalu 2 bangunan rumah yg lainnya terletak di bagian sisi belakang kiri dan kanan bangunan rumah depan.

Ada para penjaga yang di tempat kan di bagian luar pagar rumah. Ada juga pelayan yg menunggu di depan rumah

"Silahkan masuk". Sambut pelayan wanita yg ada di depan pintu rumah.

Famira, Irene, Bag dan Yaq pun masuk ke dalam rumah, di dalam, Yaq dan Bag di persilahkan menunggu, sementara Famira masuk ke dalam dan Irene yang pergi untuk memanggil tuan dan nyonya Adaina.

"Silahkan di nikmati". Ucap pelayan yang menyediakan minuman ke arah Yaq dan Bag.

" iya terimakasih". Jawab Bag

"Iya, bu terimakasih". Jawab Yaq

Pelayan itu pun kembali ke tempatnya berdiri, para pelayan di minta Famira untuk melayani Bag dan Yaq dengan cara menyuguhkan makanan, dan untuk berjaga jaga jikalau Bag dan Yaq memerlukan sesuatu nantinya.

"Ini bayaran mu dari Makro". Ucal Yaq melemparkan kotak kecil ke arah Bag

"Iya, kau sudah dapat Yaq?". Tanya Bag

"Sudah". Jawab Yaq

Tak berselang lama nyonya dan tuan pemilik rumah datang bersama Irene yg berjalan di belakangnya.

Seorang pria dewasa bermata ungu yg mengenakan pakaian rapi dan bagus, dengan sekali pandangan mata, orang bisa tau kalau pria itu adalah orang kaya. Di sampingnya berdiri seorang wanita yang anggun memakai gaun berwarna biru. Berwajah cantik bermata coklat, berambut lurus biru gelap. Wanita itu adalah istri dari pria bermata ungu tersebut.

Bag dan Yaq berdiri untuk memberi hormat kepada tuan rumah,.

Mereka pun duduk bersama,.

"Dengan hadirnya kalian di sini berarti Famira sudah menceritakan soal masalah yang kami hadapi". Ucap pria bermata ungu

"Sebelumnya maaf kami lambat memperkenalkan diri, nama saya adalah Dali eal adaina, di samping saya ini adalah istri saya sendiri namanya adalah Iva eal adaina" ucap Dali

"Saya adalah Bag Nirwana dan ini teman saya bernama Yaqi Al.. terimakasih telah mempersilahkan kami datang". Ucap Bag memperkenalkan diri

"Tidak perlu terlalu formal, kami yg mengundang kalian kemari jadi kami yg berterimakasih kalian sudah mau untuk datang kemari". Ucap Dali

"Saya adalah pedagang setempat di wilayah ini, kami menjalankan bisnis kebun dan pertanian". Sambung Dali

"Tetapi akhir akhir ini kami sedang di terpa masalah, itu sebabnya kami ingin meminta tolong kepada kalian, para ahli dari paguyuban, kami mendapat info kalian mau melakukan tugas permintaan jika mendapat imbalan yg sesuai". Sambung Dali

"Kami akan memberikan imbalan yg cukup untuk kalian jika bisa menyelesaikan masalah kami". Sambung Dali

"Apa tuan bisa menceritakan soal masalah tuan ini?". Tanya Yaq

Pria bermata ungu itu menoleh ke arah istrinya, istrinya pun mengangguk.

"Baiklah.. akan saya ceritakan". Jawab Dali

"Sebelum ini bisnis kami berjalan lancar, Sampai saya di berikan laporan kalau ada kerusakan di tanah pertanian milik saya di bagian selatan. Seperempat wilayah di bagian selatan hancur, bahkan banyak pekerja kami yg meninggal". Sambung Dali

"Kejadian tersebut terus berulang hingga wilayah pertanian milik kami di bagian selatan hancur seluruhnya". Ucap Dali

"Bisakah, bisakah kalian mengatasi masalah ini?? Baru kemarin makhluk itu menghancurkan sebagian kebun di area barat, jika ini terus terjadi tidak akan ada yg tersisa bagi kami". Lanjut Dali

"Kami akan memberikan imbalan 200 koin emas, untuk permintaan kami ini". Ucap Dali

"Soal penjaga yg selamat? Bisakah saya menemui nya?". Tanya Yaq

"Tentu.. panggil dia kemari Irene". Jawab Dali

Irene sejenak kemudian kembali bersama seorang pemuda yg berpakaian biasa,

"Bisakah kau jelaskan kembali apa yang kau ketahui soal makhluk yg menyerangmu?" Ucap Irene ke pemuda tersebut

"Baik ketua, saat itu kami berjumlah 4 orang, 2 orang penjaga di ranah pendekar dan 2 penjaga di ranah pejuang. kami bertugas di wilayah pertanian bagian selatan, semuanya normal hingga sesosok hewan buas muncul langsung mengobrak abrik tanah pertanian. Saat saya ingin membunuh makhluk itu, saya melihat gemerlap cahaya. Seketika yang saya liat langsung berubah, tanah pertanian yang normal, tidak ada hewan buas, keberadaannya lenyap, bahkan pekerja pertanian pun terlihat masih melakukan tugasnya dengan baik. Cahaya gemerlap atau hewan buas semuanya tidak ada di pandanganku saat itu". Ucap pemuda itu

"Tapi kemudian tubuhku seperti di tarik kebelakang dan tersadar kalau saya sudah terjatuh kedalam ilusi, saya di sadarkan oleh penjaga Ari, dan di perintahkan untuk melapor olehnya". Lanjut pemuda itu

" Ari dia adalah penjaga di ranah pendekar?". Tanya Yaq sambil menoleh ke arah Irene

"Iya". Jawab Irene

"Ini adalah kemampuan hewan magis tingkat 6 kupu ilusi, kau kembali melaporlah, ini adalah perintah. Kami yang akan mengurusnya" itulah yg di katakan penjaga Ari sebelum saya akhirnya kembali melapor dan meminta bantuan". Ucap pemuda itu

"Tetapi saat kami menyusul ke tempat kejadian semuanya sudah terlambat, tanah pertanian sebagian hancur, dan banyak para pekerja yang mati termasuk para penjaga". Sahut Irene

"Apakah kau melihat hewan atau makhluk apa itu yg menghancurkan tanah pertanian?". Tanya Yaq

"Binatang magis tingkat 5 Bison, itulah makhluk yang saya lihat mengacaukan tanah pertanian. Itu sebabnya saya langsung ingin membunuhnya". Ucap pemuda itu.

Bison adalah binatang magis tingkat 5, untuk orang biasa binatang magis tingkat 5 itu adalah mengerikan, kekuatan hewan itu cukup untuk merobohkan rumah yg kokoh. Tetapi untuk ahli bela diri di ranah pejuang tingkat 7, binatang magis tingkat 5 hanya seperti banteng biasa.

Tentu banteng itu bisa melukainya tetapi tetap punya cara untuk mengatasi banteng tersebut, layaknya seorang matador.

Jadi wajar bagi pemuda itu ingin langsung membunuh hewan buas yang mengacau. Selain dirinya yg berada di tingkat 8 ranah pejuang, binatang magis tingkat 5 bisa membahayakan para pekerja. Di tambah lagi bison itu memang sudah mengacak ngacak tanah pertanian.

Tetapi ada gemerlap cahaya kupu ilusi, jadi ada lebih dari satu hewan buas yang muncul. Itu sebabnya dia disuruh melapor.

Untuk mengatasi 2 hewan magis, 2 penjaga di ranah pendekar di tambah 1 di ranah pejuang seharusnya sudah cukup. Tapi tidak di kasus ini, ke 3 penjaga itu mereka semuanya tidak selamat, memang kupu kupu ilusi mampu membuat ke dua pendekar tersebut mengalami halusinasi, walaupun begitu masih ada pejuang bersama mereka, pejuang itu cukup untuk menyadarkan mereka dari ilusi kupu kupu. tetapi kenapa mereka semuanya tidak selamat? Ada yang aneh...

*Itulah yang ada di pikiran Yaq sekarang

"Tanah pertanian di bagian selatan dan barat yg hancur karena makhluk itu?". Tanya Yaq ke Irene

"Iya". Jawab Irene

...

Seorang putri cantik keluar dari dalam tirai ruangan menuju ke arah meja tempat nyonya dan tuan rumah duduk. Dia memakai gaun yang berwarna ungu dengan renda hitam, putri cantik itu adalah Famira. Dia berubah total, sekarang rambutnya di gelung di belakang kepalanya dan dia mengenakan bando perhiasan dan kalung. Dia nampak anggun dan benar benar terlihat seperti tuan putri.

Famira sekarang berdiri di belakang nyonya Iva.

"Kalian mungkin sudah mengenalnya tapi biarkan saya perkenalkan kembali kepada kalian. Dia adalah anak ke 3 kami, namanya Famira eal adaina". Ucap Dali

"Dialah yang mengusulkan untuk meminta bantuan kepada Paguyuban huruhara, dia juga yang mendapat info soal bagaimana cara kerja paguyuban kalian". Sambung Dali

"Jadi soal permintaan penangkapan kupu ilusi? adalah untuk ini??". Tanya Yaq

"Itu adalah tes". Ucap Famira tiba tiba

"Tes?..". Tanya Bag menoleh ke arah Famira

"Dan kami sudah lulus tes itu?". Tanya Yaq

"Benar.. tesnya adalah untuk mengambil kupu ilusi" jawab Famira

Yaq diam sejenak.. melihat ke arah Bag yg terlihat sedikit bingung. Kemudian melihat ke arah Famira dan berkata;

"Baiklah kami akan mencoba menyelesaikan permintaan kalian. Kami akan berkeliling dan setelah ini". Ucap Yaq

"Apakah ada yg kalian butuhkan? Kalo ada katakan saja". Tanya Dali

"Tidak ada, biarkan saja pekerja anda melakukan tugasnya, eh apakah ada denah lokasi tanah pertanian anda? Kalo ada saya ingin melihatnya". Ucap Yaq

"Ini" ucap Irene sambil memberikan gulungan kertas ke arah Yaq

"Kau Bag makan lah.. kau akan butuh banyak tenaga nanti". Sambung Yaq

Sementara Bag sedang memakan makanan yg sudah di sediakan. Yaq pun melihat lihat denah tanah pertanian, sesekali dia juga ikut memakan makanannya. Bahkan dia terlihat makan sambil melihat denah tanah pertanian tersebut.

Setelah di rasa cukup mempelajari denah tanah pertanian. Yaq langsung berdiri dan mengambil buah yg ada di meja.

"Baiklah, kami akan pergi sekarang, ayo Bag.". Ucap Yaq

"Ayo, terimakasih makanannya tuan, nyonya". Jawab Bag

Keduanya kini berjalan mengarah ke pintu keluar.

... ...