Saat ini Kania dan juga Anin sama-sama terdiam dalam lamunan. Mereka berdua sedang memikirkan laki-laki yang telah mengusik kehidupan mereka berdua. Kania yang memikirkan cara untuk mendapatkan hati Bima. Sementara Anin yang sibuk mencari solusi untuk masalah kehamilannya. Dia bingung harus mencari Daniel kemana lagi.
"Anin, Kak Kania," ucap Anin dan juga Kania secara bersamaan. Setelah sama-sama terdiam cukup lama, akhirnya mereka berdua sama-sama tidak tahan dengan keheningan dan memutuskan untuk memecahkan keheningan tersebut.
"Eh, hehe, kok kita bisa barengan kayak gitu ya? Ya udah kamu duluan aja yang bicara. Kak Kania akan dengarkan. Ayo silahkan, monggo, bicara," ucap Kania.
"Enggak, Kak Kania. Biar Kak Kania aja yang bicara duluan. Nanti Anin belakangan," ucap Anin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com