Para petugas rumah sakit jiwa pun telah memasuki kamar Anin. Di dalam kamarnya, Anin masih saja berontak mencoba untuk melepaskan ikatannya.
Melihat banyak orang yang masuk ke dalam kamarnya membuat Anin begitu ketakutan. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya karena takut. Anin takut orang-orang itu akan melukai dirinya.
"Siapa kalian? Tidak! Jangan mendekatiku! Pergi kalian! Pergi!" marah Anin.
Para petugas itu semakin mendekati Anin yang membuat Anin semakin takut saja dibuatnya. Dan beberapa saat kemudian para petugas itu pun telah membuka ikatan Anin. Anin begitu senang karena ikatannya dilepaskan. Anin mengira dia akan segera dibebaskan. Tapi nyatanya perkiraannya itu salah besar. Justru saat ini Anin akan dibawa pergi oleh mereka.
Anin langsung bertepuk tangan dengan hebohnya karena begitu senangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com