"Eh, iya juga ya. Mamah kan sekarang jadi perawat super. Haha," tawa Syafa.
"Iya dong, Sayang. Kamu juga harus terbiasa seperti itu loh, Nak. Biar sewaktu-waktu jika nanti kamu sudah punya anak, terus kejadian yang tidak diingankan terjadi. Misalnya ya, anak sama suami kamu sakit barengan, itu kamu harus sebisa mungkin menjaga keduanya. Belum lagi kamu juga harus urusin kerjaan rumah tangga yang lain. Jadi kamu harus bisa membiasakan diri, Nak," nasihat Isabel.
'Iya sih. Apa yang dikatakan oleh Mamah itu sangat benar. Aku harus sebisa mungkin menjadi seperti Mamah. Bahkan kalau bisa lebih. Aku harus cukup tahu diri. Mamah sih masih mending, punya dua asisten rumah tangga yang bisa mengurangi sedikit beban kerjaan rumahnya. Nah, kalau aku nanti kan ga ada. Harus aku sendiri yang kerjakan'. Batin Syafa.
"He'em, Mah. Mamah memang benar. Syafa harus mulai belajar dari sekarang. Biar nanti bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak Syafa," ujar Syafa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com