Baru saja Bunda Arin akan meninggalkan Ayah Bondan sendiri didalam kamar, tapi dia mendengar perkataan Ayah Bondan yang membuatnya membalikan badan.
"Bunda seperti ini bukan karena Isabel, tapi karena Ayah sendiri. Bunda akan nurut sama Ayah, Bunda akan turuti setiap perkataan Ayah, tapi jika itu dalam hal yang benar. Kali ini Ayah sangat salah, jadi ... Bunda tidak perlu mengikuti apapun yang Ayah ucapkan," cicit Bunda Arin.
Bunda Arin langsung ke luar dari kamar detik itu juga. Dia malas jika harus berdebat dengan Ayah Bondan dan nanti urusannya akan menjadi panjang. Bunda Arin merasa percuma jika adu mulut dengan Ayah Bondan, ujungnya tetap dia juga yang akan kalah.
Dikamar lain, milik Azam dan Isabel, Azam memasuki kamar dan langsung mencari keberadaan Isabel. Tidak perlu dicari pun Isabel langsung menghampiri Azam dengan sendirinya.
"Mas Azam," tegur Isabel.
"Mm ... Isabel, iya, ada apa?" sahut Azam.
"Mas, aku ingin berbicara," ungkap Isabel.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com