Sontak saja semua orang yang saat itu masih berada di dalam rumah, mereka pun langsung menatap Kabeer dengan begitu lekatnya dan dari tatapan mereka dipenuhi dengan tanya.
"Kabeer," ucap mereka bertiga serempak. Dan Kabeer hanya dapat menggelengkan kepalanya saja sembari mengangkat kedua bahunya karena tidak tahu menahu tentang hal itu. Kabeer memang tidak tahu siapa sebenarnya pengacau tersebut.
"Aku juga sama sekali ga tahu," aku Kabeer.
"Lalu siapa dia? Mengapa dia memanggil namamu dan berucap seperti itu?" selidik Isabel.
"Sungguh, Mah, Kabeer tidak tahu menahu tentang hal itu. Percayalah kepada Kabeer, Mah," ujar Kabeer.
"Ya sudah, biar semuanya pasti, ayo kita langsung temui saja orang itu," ajak Azam.
Lalu mereka berempat pun langsung saja membuka pintunya. Dan di sana terlihat seorang gadis yang begitu seksi tapi dia tidak memiliki wajah yang cantik. Usianya mungkin sekitar 19 tahun, tapi kalau dilihat dari penampilannya, dia sudah seperti seorang wanita berkepala tiga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com