webnovel

Pieces of Memories

Awalnya Keisha kira mimpi buruk yang ia alami selama ini, hanyalah mimpi buruk biasa. Namun, lama-kelamaan Keisha merasa aneh. Pasalnya Keisha terus memimpikan hal yang sama dan selalu ada anak laki-laki. Membuat Keisha bertanya-tanya, sebenarnya siapa anak laki-laki itu? Farel yang merupakan teman masa kecilnya, menyembunyikan fakta yang tak terduga. Farel tidak ingin Keisha mengingat kembali masa lalunya. Keisha tidak tinggal diam begitu saja, ia mencari tahu sendiri dengan harapan ingatannya kembali. Lelah rasanya dihantui mimpi buruk terus menerus. Tentu saja ini tidaklah mudah karena Keisha harus menghadapi segala macam cobaan yang didapat dari temannya sendiri. "Mengingat kembali saja sudah sulit bagiku, ditambah masalah yang terus datang bahkan yang tak aku lakukan sekalipun," batin Keisha.

Clariinnaaa · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
98 Chs

Ch 90. Mencoba mengikhlaskan

Ayah terus memeluk bunda Devan yang tangisannya tidak kunjung mereda. Sang ayah juga merasa bersalah karena meminta istrinya untuk mengizinkan Devan berlibur. Jika saja ia memilih mendengarkan ucapan bunda, pasti anak semata wayangnya masih di sini.

"Ayah, Devan anak kita sudah ... sudah ... hiks," lirih bunda.

Ayah mencoba menenangan bunda dengan memapahnya untuk duduk. Tak lama kemudian seorang perawat menghampiri mereka untuk mengurusi administrasi.

"Biar Ayah aja ... Bunda duduk di sini ya," ujar ayah Devan melepaskan jasnya untuk dipakaikan ke istri tercinta.

Bunda diam aja tidak menanggapi apapun. Kini bunda mengingat kenangannya bersama Devan. Mulai dari perjuangan mempertahankannya saat masih dalam kandungan, membesarkannya, bagimana Devan yang merengek untuk mempunyai bayi, Devan yang selalu bersemangat ketika membicarakan perempuan yang disukainya. Bunda menutup seluruh bagian muka dengan kedua telapak tangannya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com