"Sialan! Jadi Bastian benar-benar menyukai Casa?"
"Dia menyukai Casa?"
"Aish!"
"Mencintai Casa?"
"Dasar brengsek," kesal Rio terus memaki ke beberapa kali umpatan yang membuat Rio seperti kehilangan kewarasannya bahkan saat berbicara pada dirinya sendiri dan Bastian beberapa menit yang lalu.
"Sialan," gerutu Rio yang menyadari seberapa tidak berdaya dirinya sendiri pada sesuatu hal.
Ya. Rio tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, baik dirinya atau Bastian keduanya mulai terdiam dan berakhir dengan melihat satu sama lain. Beradu tatapan tajam dan selesai.
Rioeninggalkan apartemen Bastian begitu dirinya bingung dan tidak bisa bergerak, Bastian yang meringis hanya duduk di apartemennya dengan sedikit beristirahat. Kenaoa masala itu ada, kenapa masalah ini terus datang dan kenapa keduanya terus bertengkar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com