webnovel

Epilog

Sebuah ruangan bercat biru muda dengan beberapa coreta khas anak kecil tampak sedikit berantakan. Di lantai saat ini berserakan beberapa buku cerita bergambar. Seorang bocah laki-laki kecil tengah duduk bersila dan berulang kali terlihat memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan.

“Aaryan sedang apa, Nak?”

Suara baritone lelaki bertubuh tegap terdengar, dengan menggendong seorang bocah perempuan. Mata gadis kecil itu berwarna abu-abu, rambutnya cokelat terang sebahu. Dialah Azeeza Danistha Haribowo, putri kedua Andra dan Sikha. Lebih muda 15 bulan dari Aaryan yang sekarang sudah membaca dan menulis.

Bahkan dinding kamarnya sudah penuh dengan tulisan-tulisan. Jika Sikha terlihat biasa saja mendapati kamar putra mereka penuh coretan. Berbeda dengan Andra yang merasa sakit kepala. Karena ia seperti melihat keadaan kamar sang istri di Singapura. Tidak jauh berbeda, dan sepertinya karakter Aaryan menurun dari Sikha.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com