webnovel

kalung emas naga

Panji masuk kerumahnya dan benar saja di meja makannya sudah ada rantang dengan ukuran cukup besar.

Panji langsung membuka rantang tersebut dengan senyum yang menghiasi wajahnya,yaa wajar saja sudah 2 hari dia tidak makan karna paman Maryani sedang pergi selama 2 hari itu dan alasan dirinya dihutan adalah mencari kayu bakar untuk dijual dan membeli makan untuknya bertahan hidup dan sialnya dia malah bertemu marsel dan teman temannya yang selalu memukulinya setiap kali mereka bertemu

Didalam rantang itu sudah ada nasi,ikan bakar dan sayuran ,paket komplit pokonya

Panji kemudian mengambil piring dan menciduk nasi dengan sedok ditangannya dan mengambil sayuran lalu mencuil lauknya itu

Panji memang diajarkan oleh orang tuanya untuk tidak serakah dalam urusan makanan, "kalo makan secukupnya saja sisakan buat besok karna kita tidak makan hari ini doang,Sekarang kita ada rezeki bisa makan tapi siapa tau besok kita tidak bisa makan karna tidak punya duit jadi sisakanlah makanan untuk besok"itulah kata kata dari kedua orang tua panji yang dari dulu sampe sekrang masih ia ingat.

"emmm ini makanan enak banget,apa karna aku lapar atau beneran enak yaa"gumam panji sambil mengunyah makanan

"Kayaknya sih beneran enak"panji terus melahap makanannya sampe habis tak tersisa kemudian panji membereskan meja makan dan menyimpan makanan lebihnya kedalam lemari makanan

Setelah itu panji langsung kekamarnya untuk beristirahat karna ia merasa sangat lelah hari ini

Sebelum tidur panji melepas kalung emas dari lehernya dia terus memerhatikan kalung emas itu dengan seksama "sebenarnya ini kalung apa yaa?aku lupa bertanya kepada bapak tadi,,,,tapi bapak bilang aku harus mencari petapa tua bernama ki brawijaya,,,,,tapi dimana aku harus mencarinya? Hmmm besok sajalah aku pikirkan dimana mencarinya"tanya panji kepada dirinya sendiri

Dia menaruh kalung tersebut dibawah bantal dan dia pun mulai tiduran sebelum tidur dia Teringat kedua orang tuanya yang dibunuh oleh segerombolah perampok "aku harus menjadi kuat agar aku bisa melindungi orang orang yang aku sayangi"panji bertekad dengan sungguh sungguh kepada dirinya sendiri

Dan beberapa menit kemudian dia mulai tertidur karna kelelahan dan habis makan sangat mudah untuk mempercepat tidur.

Di tengah tengah tidurnya panji bermimpi.

Didalam mimpinya panji melihat dua naga raksasa didalam kurungan besar,yang satu berwarna merah seperti api yang membara dan satunya berwarna hitam legam layaknya besi baja

Panji merasakan seluruh tubuhnya menggigil ketakutan,tapi anehnya hatinya merasa dia harus mendekat ke kurungan naga itu.

walaupun takut panji mencoba memberanikan diri mendekati kurungan tersebut karna ia juga penasaran dengan dua ekor naga tersebut

"heii anak muda siapa kau,bagaimana kamu bisa ada disni"ucap naga hitam sambil melotot tajam kearah panji

"apakah kau bodoh mana mungkin dia bisa mengerti ucapan kita"balas naga merah mendengus kesal

"ohh iyaa,,,,,

"aku mengerti ucapan kalian" jawab panji entah kenapa semakin mendekati kedua naga itu rasa takutnya perlahan menghilang

"ehh,,,dia mengerti ucapan kita?"tanya naga hitam ke naga merah lagi

"kau mengerti ucapan kami?"tanya naga merah

"yaa aku mengerti ucapan kalian"jawab panji

"siapa kau anak muda?"tanya naga hitam

"aku Panji Saputra"

"bagaimana kau bisa ada disini"

"aku pun tidak tahu bagaimana aku bisa ada disini,,,memang ini dimaana ya tuan naga?"

"kita berada didimensi kurungan"

"dimensi kurungan apa itu tuan naga aku tidak mengerti?"

"dimensi kurungan adalah sebuah dimensi yang dibuat oleh orang orang kuat jaman dulu,,dimensi kalung sendiri hanya bisa di masuki oleh sang pemilik dimensi itu sendiri"ucap naga merah menjelaskan

"sebentar anak muda,apakah kau benar benar paham apa yang kami ucapkan?" tanya naga merah

"sepertinya kita akan bebas dari dimensi busuk ini hitam hahaha"ucap naga merah kepada naga hitam menggunakan telepati mereka supaya tidak terdengar oleh panji

"yaa sepertinya begitu merah hahahah"ucap naga hitam ikut tertawa

"bebas dari dimensi,,,maksudnya apa yaaa tuan naga memang kalian tidak bisa keluar dari sini yaaa?"tanya panji dengan polosnya.

Kedua naga itu terkejut karna anak manusia dihadapan mereka itu bisa mendengar telepati keduannya yang mana pendekar tingkat tinggi pun tidak akan bisa mengerti ucapan mereka apalagi bisa mendengar telepati mereka itu sangat muatahil,hanya ada satu kemungkinan yang terlintas dalam pikiran kedua naga itu,yaitu dewa naga emas atau rajanya para naga karna hanya dia yang bisa mengerti semua bahasa diseluruh dunia dan bisa mendengar telepati dari bangsa naganya.

Kedua naga itu saling melirik satu sama lain kemudian mereka menganggukan kepala seperti memberi isyarat

"kemarilah nak!"ucap naga merah

"tuan naga mau apa,,aku tidak mau nanti aku dimakan kalian lagi"panji mulai melangkah mundur karna rasa takutnya sedikit muncul kembali

"kami tidak akan memakan sesama bangsa kita sendir anak muda"ucap naga merah

"maksudnya sesama bangsa sendiri itu apa tuan naga kita kan beda aku bangsa manusia dan kalian bangsa naga"

"makanya kesini dulu anak muda!!"

Panji mulai merakan seluruh tubuhnya menggigil ketakutan tapi jiwanya menyuruh mendekati kedua naga itu

Dengan terpaksa panji melangkah mendekati kedua naga itu.

Beberapa langkah kemudian rasa takutnya hilang di gantikan aura persahabatan dari kedua naga itu tapi panji tidak menurunkan kewaspadaanya,

Karna dari buku yang ia baca naga adalah mahkluk tersombong yang selalu menindas makhluk yang lebih lemah dari mereka oleh karna itu panji sudah siap kabur kalau naga itu bergerak menyerang sedikit saja,

"sekarang ulurkan tangan kanan mu anak muda"perintah naga merah

Panji sebenarnya takut untuk menurutinya tapi entah kenapa tangannya terulur dengan sendirinya tanpa digerakan olehnya

Saat memegang tangan panji naga merah merasakan sesuatu yang sangat akrab bagi semua kaum naga seperti mereka dia menoleh kearah naga hitam dan naga hitam mengangguk seperti paham apa yang diisyaratkan oleh naga merah

"HORMAT KAMI DEWA NAGA,,,,,,"ucap kedua naga itu bebarengan sambil menunduk

"ehhh,,,apa yang kalian katakan?"tanya panji kebingungan

"bukan apa apa nak,namamu panji kan?"ucap naga merah

"iyaa tuan naga namaku panji saputra"

"aku naga merah dia adalah saudaraku naga hitam kamu boleh memanggil kami sesuai dengan warna tubuh kami,,,dan satu lagi kamu memiliki sedikit masalah dengan jalur meridian mu yaaa? Ucap naga merah

"hmmm iyaa tuan naga aku tidak bisa jadi pendekar gara gara itu"ucapa panji sambil menunduk sedih mengingat kecacatan jalur meridiannya

"kamu tenang saja panji,kami akan membantu merapihkah semua jalur meridian mu agar kamu bisa ilmu kanuragan dan sebagai hadiah kami akan membuka satu jalur meridian dibagian tengah kedua alismu, bukan begitu saudaraku"ucap naga merah

"benar panji,kami akan membantumu"ucap naga hitam

"benarkah itu tuan naga?"tanya panji dia sangat senang mendengarnya

"hmmm,,sekarang tutuplah matamu!"

Tanpa banyak bertanya panji langsung menutup matanya dan kedua naga itu juga menutup mata mereka dan cahaya merah dan hitam keluar dari kepala mereka,,cahaya itu mulai masuk secara paksa ke kepala panji

"jangan dilawan nak biarkan cahaya itu masuk ke kepalamu"ujar naga merah

Panji hanya menurut dan saat cahaya itu masuk melalui kepalanya ia merasakan sesuatu mengalir dengan deras di kepalanya terus temurun keseluruh tubuhnya dan saat itu panji merasakan rasa sakit yang luar biasa hebat di kepalanya

"Arrrgghhh"teriak panji

Panji merasakan rasa sakit itu semakin menjadijadi sepuluh menit kemudian panji membuka matanya dan mendapati dia masih ada didalam kamar

"apa tadi hanya mimpi yaaa"gumam panji

Panji juga tidak merasakan sakit sedikitpun dikepala maupun ditubuhnya malahan ia merasa tubuhnya jauh lebih ringan dari sebelum ia tidur

"kenapa akhir²ini aku selalu mimpi aneh yaa,,,mungkin kelelahan lebih baik aku tidur lagi,besok aku harus mencari kayu bakar kan"ucap panji kepada dirinya sendiri....