"Sebuah pengorbanan besar?" tanya Vergil, "Iya, Axel tolong panggil yang lain." kata Madarame. "Kenapa kami harus dianggap sebagai penghianat?" kata Vergil, "Hanya sebagai alasan saja, sisahnya akan aku buka setelah waktunya siap." kata Madarame. Tidak lama Dante, Creed, Shadow, hingga Kyoshiro tiba bersama dengan Axel. "Ah kebetulan kalian tiba, aku punya mission khusus pada kalian tetapi apa kalian siap?" tanya Madarame. "Aku sudah dapat breifingnya sedikit, jadi sisahnya terserah kalian....aku juga ingin tahu teknologi apa yang mereka pakai." kata Vergil, "Kalian aku kirim untuk berlatih dengan mereka dan cari tahu teknologi militer mereka, tetapi kalian akan dianggap sebagai penghianat tetapi ini hanya status sementara." kata Madarame, "Aku sih sebetulnya sangat tertarik, tidak lihat ya senapa mereka yang memakai peluru energi?" kata Axel, "Aku justru tertarik dengan teknik bertarung mereka, serangan mereka terkesan biasa saja tetapi bertenaga, benar tidak Kyoshiro?" kata Kyo, "Benar, kekuatan mereka sangat tidak bisa dianggap remeh bahkan 1 hentakan serangan mereka bisa menghancurkan sebuah batu besar." kata Kyoshiro, "Baiklah kalau begitu, Vergil ini suart perundingan dariku dan sisahnya kuserahkan pada kalian." kata Madarame, "Ingat janji kakek, setelah kami kembali jangan lupa kakek memberi tahu alasan dibalik mission ini." kata Vergil, "Aku selalu menepati janji, begitu kalian kembali...itu syaratnya." kata Madarame, Vergil segera pergi bersama 8 orang lainnya. Sparda yang melihat mereka keluar dari kantor Madarame dan menuju keluar, dengan wajah kebingungan langsung masuk ke ruangan Madarame. "Ayah, mereka akan melakukan apa?" tanya Sparda, Madarame hanya memberikan laporan dan terdiam.
Vergil bersama 8 orang lainnya segera kedepan markas Acretia Force, mereka melompat diantara pohon dengan kecepatan yang cukup cepat. "Menurut kalian apa yang akan terjadi ya?" tanya Axel, "Entahlah....jujur saja kalau aku sendiri juga tidak tahu apa yang akan diakatakan kakek saat kita sudah ikut mereka." kata Shadow, "Apapun yang terjadi ingat mission kita, mengambil teknologi mereka dan system latihan mereka." kata Vergil, dan semua mengangguk. Tidak lama mereka sudah tiba di bagian hutan lainnnya dan berhenti didepan markas Acretia Force, para penjaga markas langsung menodongkan senjata mereka. Para penjaga tersebut memakai rifle dan tombak sebagai senjata mereke, mereka berbicara dengan bahasa yang sangat berbeda. "Kami bersembilan menyatakan diri menyerah dan bersedia ikut dengan kalian, kami juga memberikan surat permintaan dari Shadow Master untuk pemimpin kalian." kata Axel, para penjaga segera menghubungi para Cohort dan membawa mereka kedalam markas. Interior markas tersebut nyaris sama seperti markas militer yang biasa mereka masuki untuk mission atau bahkan terbilang lebih modern dari yang seharusnya, banyak sekali monitor di sepanjang koridor. Mereka dikawal ke Command Center, Kyo dan yang lainnya terpanah dengan kecanggihan dari Command Center terkecuali Vergil dan Axel yang sebelumnya menyusup ke tempat tersebut. Beberapa Phalanx dan Cohor segera muncul dan melihat mereka, mimik wajah mereka tidak menampakan emosi tetapi dari suara mereka saja Vergil dan Axel bisa merasakan nada senang.
"Senang bertemu dengan kalian, Aku Cohort Maximilian dari 45th Special Force Division. Kalian memilih opsi yang terbaik untuk bergabung dengan kami." kata Cohort Maximilian, "Kami juga mengantarkan surat dari pemimpin kami dan meminta agar kalian mundur dari Kainaldia." kata Vergil. "Baiklah permintaan diterima." kata Cohort Maximilian sambil menerima surat. "Sebelum kalian kami latih, ada baiknya kalian bisu dulu." kata Cohort Maximilian memberi kode pada pasukannya. Vergil dan yang lain segera dibius dengan suntikan dan dimasukan kedalam sebuah pod.
"Semua sesuai katanya...Protos yang ditemukan Primipilus Snake memang tepat, aku bsia merasakan kekuatan besar dari mereka." kata Cohort Maximillian, "Sepertinya peperangan kita akan berubah sepenuhnya." kata Primipilus Nemuria, "Entahlah apa yang bisa mereka lakukan, tetapi aku punya perasaan atau prediksi mereka akan lebih dari padaku.....jauh lebih menakutkan." kata Cohort Maximillian, "Terutama yang satu ini, dia penembak yang sangat tangguh....beberapa laporan mengatakan dia menembak beberapa doll soldier dengan sebuah peluru." kata seorang Cohort melihat Axel, "Tetapi yang disini....potensinya terlalu besar, sangat besar bahkan mungkin dia akan melakukan sesuatu yang besar." kata Cohort Maximilian melihat Vergil, "Sisahnya tinggal melihat waktu saja, yang pasti akan ada banyak kejutan.....sangat banyak." kata Cohort Maximilian, "Jadi...apa kita kembali ke Novus?" tanya seorang Primipilus, "Persiapakan semua pasukan untuk mundur, kita sudah dapat apa yang kita cari." kata Cohort Maximilian, "Baik Cohort." kata primipilus lain. Cohort Maximilian memnerikan perintah secara langsung dan semua pasukan Acretia Empire segera naik ke pesawat suttle dan pesawat ersebut mulai terbang meninggalkan sisi lain hutan. Sparda dan Madarame melihat pesawat tersebut mulai terbang dan mulai menyiapkan pasukan untuk melakukan penggeledahan pada markas tersebut. Tidak lama semua pesawat suttle mulai tidak terlihat dilangit.
Selang beberapa waktu Vergil mulai terbangun dan soktak segera bangun untuk melihat apa yang terjadi, tubuhnya sudah ebrubah menjadi cybirg dengan hanya bagian otak saja yang masih organik. Vergil berdiri di kaca dan sesosok Acretia sedang berdiri di depan ruangannya. "Kau sudah bangun rupanya, tidak mudah bagi pasukan pemula menerima wujud tersebut." kata sosok tersebut, "Maximilian, apa mungkin...." kata Vergil, "Cohort Maximilian, Cohort adalah rank resmi bagi para Acretia Trooper dan kau...Hastati Vergil, harus mulai terbiasa mengenali rank atasanmu." kata Maximilian, "Sudah waktunya untuk pelatiha da.....ah ada panggilang, kau juga dapat kan?" kata Maximilian Vergil mengangguk dan mulai menerima panggilan tersebut. "Disini Administrator 001B, kepada Cohort Maximilian dan Hastati Vergil segera menuju ke markas." kata Administrator 001B, "Selamat datang di Novus.....kau sekarang berada di barak pasukan Acretia, kau pasti berpikir kenapa perjalanan yang sangat panjang tetapi hanya bisa dicapai dalam waktu 1 minggu. Kami punya teknologi yang bernama Quat Generator Hyperspace Module di setiap Capital Ship, kami bisa bepergian kemanapun dengan waktu yang cepat." kata Maximilian, "Aku ingin belajar memakai senjata pangkas kalian, aku melihatnya punya daya rusak yang sangat tinggil." kata Vergil, "Maksudmu launcher?hahahahaha bagus, kau bisa berlatih menjadi ranger. Ranger punya specialisasi emakai senapan, baik Energy Rifle hingga LMG. Kalau kau cukup beruntung bahkan kau bisa bergabung dengan para Striker, mereka ahlinya memakai Launcher." kata Maximilian, "Striker ya.....sudah diputuskan kalau begitu, aku akan berlatih menjadi Striker." kata Vergil, "Hahahahaha, itu baru semangat. Ayo kita akan mulai pelatihanmu.....dan satu hal lagi, kami sudah memilihkan mentor terbaik untuk melatihmu secara khusus." kata Maximilian, "Nanti kau akan tahu....ayo segera menuju markas, Administrator tidak suka menunggu." kata Maximilan mulai berjalan ke markas, Vergil pun mengikuti di belakang.