Keesokan harinya Vergil terbangun seperti biasa, dan burung pengantar surat tiba dengan amplop sudah bertengger di jendela kamarnya. Vergil membuka amplop tersebut dan mengambil uang serta surat yang ada didalam amplop tersebut.
Selamat,
kau berhasil menyelesaikan mission pertama dengan sempurna, tentu saja mission ini sebagai awal dari banyak mission yang akan kau jalani. Kami perkirakan sang kucing akan melarikan diri lagi, karena kami mendapat laporan bagaimana sang kucing diperlakukan. Untuk saat ini belum ada mission baru untukmu, jadi berlatihlah seperti biasa.
Vergil segera menyimpan uang tersebut di dompetnya dan segera mandi pagi seperti biasa, sementara sang kakek sedang menyiapkan sarapa. "Vergil, mission mu kemarin seperti apa?" tanya Madarame yang sedang memasak, "lancar sih, kan hanya mencari kucing. Tidak ada hal yang berat." kata Vergil, "Kalau begitu kakek akan coba lihat dan bertanya pada pengawasmu, apa kau siap untuk tugas yang lebih sulit lagi." kata Madarame dengan bangga. Vergil hanya mengangguk sambil segera duduk di meja makan, dan melihat Dante bangun terlebih dahulu. "Dante, missionmu kemarin lumayan." kata Madarame menyapa Dante, "Hanya mencari barang yang hilang, itu pun hanya kunci rumah...." kata Dante tidak bersemangat, "Baiklah, kakek akan carikan yang lebih susah dari mission sebelumnya." kata Madarame. Semua berkumpul seperti biasa untuk sarapan, dan saling berbicara tentang mission kemarin. Hari itu Vergil dan semuanya berangkat sekolah seperti biasa, memang tidak ada mission lagi datang pada hari itu. Sting dan Sayaka ikut bergabung dengan Vergil, membahas masalah pelajaran, sementara Sayaka terlihat murung. "Kau tumben murung,sayaka?~" tanya Sting, "Tugas fisika yang kemarin belum selesai." kata Sayaka lemas, "Kan sudah kami ajak kemarin untuk mengerjakan tugas, nanti aku pinjamkan catatanku." kata Vergil. Sayaka langsung bersemangat. Sesampainya di sekolah team 12 langsung duduk di meja mereka, Vergil langsung meminjamkan buku tugasnya ke Sayaka. Pelajaran hari itu berlalu seperti biasa, Vergil Sting duduk seperti biasa untuk mengerjakan tugas sekolah. Kali ini Sayaka bergabung karena takut tugas sekolahnya tidak terkejar, karena kemarin kelelahan mencari kucing yang hilang. "Rasanya hari ini latihan seperti biasa." kata Vergil sambil mengerjakan tugas, "ditempat biasa ya? Sayaka mau ikut?" tanya Sting, "Latihan? boleh tapi dimana?" tanya balik Sayaka, "Tempatku tentunya, hanya saja aku harus ijin sama kakek dulu." kata Vergil sambil mengerjakan tugas, "Chamber of Training, 1 jam didalamnya sama dengan 10 jam latihan." kata Sting yang menyelesaikan tugasnya, "oh begitu ya? baiklah coba kita tanya ke guru Hazashi." kata Sayaka yang selesai mengerjakan tugas. Team 12 memang handal dalam dual weild, mereka bahkan sudah bisa mengerjakan tugas sambil ngobrol tanpa terganggu sedikitpun. "Ayo ketempatku, katanya mau latihan kan?" kata Vergil sambil memasukkan bukunya ke tas sekolahnya. Selama perjalanan pulang dari sekolah,Sting membicarakan teori dari sebuah teknik hand gun baru. "Jadi teknik ini seperti kita sedang menari tetapi tetap bisa menembak lawan dengan akurat, tarian tersebut adalah gerakan menghindar dari serangan musuh." kata Sting, "Tidak buruk juga, tetapi akan sangat sulit loh." kata Sayaka, "Setidaknya dibutuhkan kecepatan setara Jonin untuk melakukannya." sambung Vergil, "Benar, makanya teknik yang kuberi nama Bullet Dance ini hanya bisa dipelajari para Jonin." kata Sting. Team 12 memang terserap dengan teori dari teknik baru Sting, dan tidak tersadar mereka sudah sampai di kediaman sang Shadow Master. "Wah sudah pulang ya?" tanya Madarame yang baru saja membuat Shadow Clone untuk berbelanja, "Kakek, aku dan team 12 ingin dilatih oleh kakek." kata Vergil,"Boleh, ayo keruang latihan." kata madarame. Mereka segera masuk ke ruang latihan dan mulai berlatih dengan porsi seperti biasa. Latihan diawali dengan latihan bela diri tangan kosong selama 6 jam, lalu dilanjutkan latihan pedang selama 6 jam. Latihan teknik memakai senapan dimulai lagi setelah istirahat 1 jam dari latihan pedang, di latihan senapan ini Sting mulai mencoba mempraktekkan teknik yang dinamai Bullet Dance. Madarame melihat teknik tersebut dan cukup terkesima, Madarame mulai mencatat dan menggambar teknik tersebut di sebuah buku kosong. Vergil melihat teknik tersebut dan jug mulai mempraktekkan teknik tersebut, hasilnya sama seperti Sting hanya saja lebih luwes. Sayaka hanya bisa memperhatikan Vergil dan Sting yang saling menyerang dengan senapan tetapi terlihat menari. Tidak terasa latihan senapan berlangsung hingga waktu makan malam, Sayaka juga bergabung disitu ikut makan malam. Makan malam berlangsung seperti biasa tanpa ada masalah dan setelah makan malam, Sting dan Sayaka pamit pulang karena sudah larut. "Tidak kusangkan Sayaka bisa mengikuti porsi latihan yang setara untuk Jonin." kata Madarame dengan bangga, "Kakek lupa ya kalau dia itu juga Fiengod?" kata Vergil sambil menghela nafas, "iya juga ya....ahahahahahaha" kaya Madarame sambil tertawa. Malam itu berlalu seperti biasa saja, tidak ada perbedaan. Setelah makan malam, Vergil dan semua saudaranya bermain board game sampai waktu tidur.
Vergil terbangun seperti biasa, tapi kali ini ada burung pengantar surat yang sudah berdiri di jendela kamarnya. Vergil langsung membaca surat yang dikirim melalui burung tersebut
Mission-4824/U/B/548
Transmission: X-Ray
Target:Prince Enigma
Objective: VIP Escort
Detail:
Kami menerima permintaan special dari Transcord Kingdom, Pangeran Enigma akan mengunjungi Kainaldia untuk 1 minggu kedepan. Transcord Kingdom sendiri sedang dalam peperangan melawan kingdom tetangganya, tentu saja perang Transcord Kingdom adalah perang untuk mempertahankan diri karena Transcord Kingdom mempunyai cadangan emas yang cukup besar. Prince Enigma dikirim ke Kainaldia selain untuk misi diplomatik tentu saja ingin meminta bantuan ke Emperor Nadil secara militer, kami memperkirakan jika perang berlangsung lebih lama lagi Transcord Kingdom tidak bisa bertahan lama. Kali ini akan ada 2 team yang akan mengawal Pangeran Enigma, team 12 akan bertugas disaat Prince Enigma melakukan kegiatan pagi hingga sore sementara Night Watch Team 1 akan menjaga tempat sang pangeran istirahat. Kami mendapat informasi bahwa beberapa assassin sudah dipersiapkan oleh Kingdom of Altamair untuk membunuh sang pangeran, untuk informasi Kingdom Altamair melakukan invasi ke Transcord Kingdom demi mendapatkan cadangan emas. Berhati-hati dengan semua hal, bila sang pangeran tewas Kainaldia dan clan akan mendapat pandangan buruk di dunia internasional.
P.S:ini Rank B mission, bila menerima kembalikan suran ini tetapi bila menolak segera robek mission ini.
Vergil segera mengembalikan surat tersebut ke burung pengantar surat, dan burung tersebut segera pergi kembali ke markas Uchiha Shadow. "Escord mission ya? kurasa ini akan jadi mission rank B" kata Vergil seraya pergi ke kamar mandi. Vergil berangkat sekolah seperti biasa pagi itu dan bertemu Sting dan Sayaka, mereka membahas apa mission yang baru mereka terima dan akan berkonsultasi dengan guru Hazashi setelah jam pulang sekolah. "Mission rank B ya? sepertinya menarik~" kata Sting, "Lebih baik kita bertanya harus apa kepada pada guru, karena dia sudah cukup berpengalaman." kata Sayaka, Vergil hanya mengangguk menanggapi kata Sayaka. Mereka pun pergi kesekolah seperti biasa, sambil mendengarkan keluhan Dante dan Shadow. "Sial, aku dapat mission membersihkan halaman." kata Dante, "satu lagi mission dengan kaliber pekerjaan kasar." kata Creed, "Masih mending, aku harus mencari kucing yang lari lagi." kata Shadow dengan kesal, "Vergil, kalau kau bagaimana?" tanya Dante, "Tugas rank B....escort mission..." kata Vergil dengan tenang, "APA?!" reaksi yang lain dengan wajah terkejut, "Team 12 mendapat tugas siang, jadi malam bisa mengejar tugas....atau...." kata Vergil sambil melihat Sting dan Sayaka, "Kau membaca pikiranku Ver~" kata Sting, "Kau tahu maksudku." kata Sayaka dengan tersenyu.