webnovel

Kemarahan

"Kau istirahat saja dulu, biar aku saja yang membereskan semuanya," kata Raka saat itu juga mengetahui ika Mika sudah akan istirahat tadi sebelum warga datang membuat keributan.

"Serius sejaka kapan kau baik begini," kata Mika mencoba becanda membuat Raka seang mendaptkan perlakuan baik dari Mika.

"Aku memang baik dari awal," kata Raka denagan percaya diri menanggapi perkataan dari Mika.

Mika tertawa mendengar hal itu, karean Raka merupakan pembuat masalah dan tidak mungkin bisa jadi baik dalam sekejap, baru saja di puji sudah langsung senang jadi membuat Mika merasa lucu karean tidak berniat dengan pujian tersebut.

"Kenapa kau tertawa apa kau meledek ku," kata Raka merasa tersinggung yang jelas Raka tahu jika Mika tidak mungkin memujinya tulus dari dalam hati.

Mika yang merasa tidak tega jika Raka yang memberikan semuanya pun akhirnya membantu Raka mencuci piring agar cepat beres sebelum mereka beristirahat.

"Katanya mau istirahat kenapa tidak jadi?" tanya Raka lagi yang menganggap jika Mika benar-benar akan meninggalkan.

"Aku tidak tega melihatmu merapikan semuanya sendirian jadi aku berencana untuk membantumu, jadi jangan coba menegurku seblum aku mengurungkan niatku," kata Mika lagi yang membuat Raka pun tidak berbicara dan mereka memberikan Apartemen besama setelah syukuran kecil yang mereka adakan dadakan.

Rasa letih dan capek membuat mereka ketiduran di ruang tamu, karean semalam malas untuk pindah ke kamar. Tapi diluar dugaan pagi-pagi buta mereka berdua sudah dikagetkan dengan kedatangan Mamah Asri dengan marahnya dan dengan tidak suka membuat keributan kembali di Apartemen Raka.

Suara bel berbunyi, dengan begitu keras membuat Raka dan Mika juga kaget. Dengan cepat Raka membuka pintu, lebih kaget lagi ternyata Mamah Asri yang datang.

"Mamah!" Raka yang sangat terkejut ketika melihat nama asli dan juga sela yang datang ke apartemennya.

Dengan roman yang begitu marah, Mamah Asri langsung masuk ke dalam apartemen Raka, dengan tujuan untuk menggur Mika tentunya, karena Mamah Asri tidak suka dengan Mika.

"Apa-apaan kalian ini! kenapa kalian bertindak semaunya sendiri, harusnya Jika kalian ingin menikah harus memberitahu semua keluarga!" Mamah Asri ya langsung saja memarahi Mika saat itu dan juga Raka yang ada di salah.

Mika hanya diam mendengarkan perkataan Mama Asri yang benar-benar marah kepadanya, tapi hal tersebut sudah biasa dia dengar karena dia sendiri juga bukan satu atau dua kali bertemu dengan Mamah Asri, yang merupakan ibunda dari Raka.

"Oh ya ampun, Aku tahu ini semua pasti ulah dari sela yang tidak begitu suka denganku dan dia pasti sengaja memberitahukan semua ini kepada Mama Asri agar marah kepadaku," Mbak tin Mika yang melihat Sella juga datang bersama mama Asri membuat mereka pun memiliki tebakan bahwa dalang dibalik semua itu adalah Sella.

"Maafkan Raka Mah, data sudah membuat Mama khawatir tapi Raka sudah resmi menikah dengan Mika, dan akan mengadakan pesta pernikahan kami besok lusa. Jadi kami belum memberitahukan keluarga," kata Raka yang meminta maaf kepada mamahnya dan tidak ingin membuat Mamanya marah-marah.

Tapi sebelumnya juga, Raka sudah mengira jika mamanya pasti akan tidak setuju dan pasti akan marah, jadi semua itu sudah ada dalam dugaannya tapi dia tetap saja tidak bisa melawan mamanya, walaupun tahu jika pamannya tidak setuju dengan hubungannya dengan Mika.

"Kau kira pernikahan itu adalah main-main, dengan hanya mengadakan pesta pernikahan kau kira mama akan menerima, kalian jangan harap mamah akan menerimanya, apalagi mengakui Mika sebagai menantu mama sampai kapanpun tidak akan menerimanya!" kata Mamah Asri yang benar-benar marah kepada mereka berdua Karena melakukan pernikahan tanpa sepengetahuan orang tua.

Apalagi orang yang dinikahi oleh anaknya tersebut adalah Mika yang mana merupakan orang dari kelas rendah menurut mama Asri, karena Mika merupakan anak dari panti asuhan, dan sejak dulu Raka sudah berteman dengan Mika.

Menantu idaman Mamah Asri adalah anak dari seorang pengusaha seperti Sella, hal tersebut membuat Mamah Asri, juga lebih setuju jika Raka bersama dengan Sella, tanpa mengetahui jika sel a memiliki rencana buruk dan jahat karena ingin menguasai perusahaan JK grup, yang merupakan perusahaan milik keluarga Raka.

"Tapi Mah," kata Raka yang tidak bisa membantah perkataan mamanya tersebut, tapi dia juga tidak bisa membiarkan semua itu berakhir.

Mika hanya memandang dengan santai, apa yang sedang terjadi, apalagi mama Asri yang terus marah-marah membuat Mika juga merasa tidak nyaman dan melihat Raka, yang ternyata tidak berani mbantah Mamahnya tersebut membuat Mika pun merencanakan sesuatu, di saat Sella juga ada di sana.

"Sampai kapan drama ini akan cepat berakhir, di mana aku benar-benar sudah tidak akan mendengarkan omelan Mama hasil yang tidak ada henti-hentinya kenapa selalu saja merendahkan orang lain," batin Mika yang sudah tidak sabar.

Dengan cepat Mika meraih tangan Raka dan berusaha untuk menempel pada Raka dan bersikap manja layaknya pasangan suami istri.

"Maaf Mah, tapi Mika sudah hamil jadi tidak mungkin Raka bisa pisah dengan Mika. Harus keluaga terpandang harus bisa tanggung jawab," kata Mika membuat suasan seketika hening.

Dalam hati Raka makin kaget, karena apa yang dikatakan oleh Mitha tidak ada di skenario yang dia buat dan hal itu benar-benar di luar dugaan bisa saja saat itu membahas yg terkena penyakit jantung karena kaget mendengar hal itu.

"Apa-apaan Mika ini, untung Mamah tidak jantungan, aku saja yang sehat langsung shock. Tapi tidak apa-apa biar Sella tahu rasa," batin Raka yang mengagumi kemampuan mereka berakting tapi intinya memang di luar dugaan dan benar-benar seperti kenyataan.

"Apa!" Kata Mamah Asri marah dan ingin menampar Mika dengan cepat Raka melindungi Mika membuat Mamah Asri makin marah.

"Kalian benar-benar keterlaluan, Mamah akan melaporkan semuanya pada Ayahmu," kata Mamah Asri pergi meninggalkan Apartemen milik Raka.

Hal itu bukanlah hal yang diinginkan oleh orang tua, tapi dengan mendengar perkataan Mika yang sepertinya sangat serius, membuat nama asli pun percaya apalagi Mika yang dari dulu memang sudah dekat dengan Raka, pasti hal diluar dugaan itupun akan terjadi.

Dari awal nama asli sudah mengetahui hubungan mereka berdua, tapi tetap saja menolaknya dan tidak suka dengan Mika maka dari itu saat mereka mengatakan hal tersebut bernama asli langsung percaya.

Padahal semua itu hanyalah kebohongan Mika, karena melihat Raka yang tidak berdaya di depan mamanya, dan mamah Asri yang terus marah-marah membuat dia juga kesal mendengar kemarahan dari Mamah Asri.

Apalagi Sella yang ada di sana menatap keributan itu dengan sangat senang, seakan-akan memang semuanya adalah keinginan dari yang menginginkan mereka dan mereka berpisah.