Laila menikmati makannya dengan tenang. Di sampingnya ada Hilman yang sedang memperhatikan cara Laila makan. Memang tidak ada yang istimewa dengan cara makannya. Seperti kebanyakan orang. Hanya saja, melihat wajah Laila, Hilman berpikiran aneh-aneh. Ia berpikir, bagaimana kalau Laila menjadi anak kecil seperti dahulu? Makannya tidak seperti yang sekarang ini. Laila kecil, makan dengan berantakan.
Laila sudah meletakan tasnya di bangku. Meletakan di sampingnya agar tidak lupa ia membawa tas itu.
"Mari, Pak Hilman," sapa seorang pemuda. Ia merupakan salah satu pekerja yang bekerja di perkebunan. Ia baru sampai di warung makan untuk istirahat siang. Ia juga melihat perempuan yang bersamanya. Ia memperhatikan Laila dengan seksama.
Seorang perempuan cantik berhijab. Ia sedang menikmati makan siangnya dan terlihat kecantikan yang terpancar di wajahnya. Ia merasa tidak asing dengan perempuan itu. Namun ia tidak pernah melihat Laila di warung itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com