Hilman telah berbuat salah karena mencium Eva di depannya. Maka Hilman pun mendekati Laila seraya berkata, "Kamu mau juga?" tanya Hilman. Ia tidak ingin salah satu dari mereka cemburu karena hal demikian.
"Apakah benar nggak boleh, yah?" tanya Hilman sambil memeluk Eva. Ia tidak tahu yang sebenarnya tentang diperbolehkan atau tidaknya.
"Astaghfirullahhal'adzim ... kamu jangan gitu, Mas! Haram hukumnya, kalau kamu melakukan itu di depan istrimu yang lainnya, Mas." Laila mengalihkan pandangannya dari Hilman.
"Iya sudah, Laila. Kalau kamu bilang haram, ya haram. Maafkan aku, Laila, aku tidak tahu," aku Hilman. Bagaimana ia tahu, sesuatu yang bahkan bukan ahlinya. Namun peringatan dari Laila, ia cukup mengerti.
"Apa kamu perlu aku bacakan dalilnya, Mas?" tawar Laila. Walau ia sudah lelah pagi itu, ia pun tidak ada waktu karena harus cepat berangkat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com