Harapan Laila saat ini adalah hidup dengan baik. Cukup dengan dirinya memiliki pekerjaan yang membuatnya bisa mandiri. Kalaupun ia harus melakukan itu semua, ia akan menjalaninya. Dengan banyak belajar lagi, ia akan menjadi wanita yang lebih baik dan tidak berpangku tangan pada seorang Lelaki.
Yang ia khawatirkan saat ini adalah kakeknya yang masih tinggal bersama dengan Redho dan keluarga. Menghadapi mertuanya juga yang membuatnya bingung. Entah apa yang bisa ia katakan sebagai alasan dirinya meninggalkan Hilman.
"Kenapa bengong, Laila? Ayo dimakan lagi, nasinya!" Rahayu mengingatkan Laila agar menghabiskan makannya yang masih setengah piring.
"Iya, Tante. Mari makan lagi, Om, Tante." Laila kembali menyuapkan makanannya ke mulut.
***
Malam harinya setelah selesai ikut sholat berjamaah di masjid, Laila menuju ke kamarnya. Sebenarnya ia tidak biasa sholat di masjid. Tetapi sesekali ia menuruti permintaan dari Rahayu dan Tedjo yang mengajaknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com