Tania dan Tiara sangat senang ketika melihat orang yang sedang menikmati buah sirsak yang memang cocok dimakan di saat panas begini. Sementara Laila melihat lelaki paruh baya itu memberikan itu pada dua gadis itu.
"Ayo kalian makan juga bersamaku. Kebetulan sekarang waktunya untuk beristirahat. Pak Redho juga sedang meeting bersama yang lainnya. Laila, kamu bisa memetik sendiri buah sirsaknya, yah," tuturnya, tahu kalau Laila bisa memanjat pohon. Tapi tidak tahu kalau wanita muda itu sedang hamil.
"Eh, enggak perlu, Pak. Saat ini aku tidak bisa memanjat. Kalian berdua makan saja yang ada, yah. Nanti kalau masih kurang, minta dipetikkan lagi," ujar Laila.
"Kak Laila lagi hamil lah, Pak. Nggak bisa memanjat pohon. Lagian kan dia seorang perempuan. Masa perempuan manjat pohon. Kan harusnya yang dipanjat sama suami, hehehe," kekeh Tiara, tersenyum kuda pada mereka semua.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com